Kanal24, Malang – Strategi peningkatan kualitas produk menjadi fokus utama dalam pelatihan Klinik Bisnis yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang pada Senin (16/06/2025). Materi pelatihan kali ini secara khusus membahas bagaimana pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu memahami siklus hidup produk, mengelola persaingan pasar, serta mengembangkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Menurut Dra. Indah Dewi M., MM., Ak., CA., dosen Universitas Widyagama Malang sekaligus konsultan Klinik Bisnis Kota Malang, pelatihan ini disusun berdasarkan hasil jajak pendapat dari para pelaku usaha sendiri. “Materi hari ini merupakan permintaan langsung dari UKM. Mereka ingin tahu bagaimana caranya meningkatkan kualitas produk, tidak hanya dari sisi teknis pengolahan, tapi dari manajerial dan pengambilan keputusan,” ujar Indah.
Baa juga:
Gojek Luncurkan GoFood Merchant Dukung UMKM Kuliner Naik Kelas

Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap siklus produk (product life cycle), proses produksi yang efisien, serta strategi menghadapi persaingan. Para peserta diajak untuk mengevaluasi ulang material yang digunakan, menekan biaya produksi, hingga mendiferensiasi produk agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
“UKM sering kaget saat produk mereka yang awalnya laris, tiba-tiba kalah saing dengan pendatang baru. Itulah pentingnya strategi inovasi dan analisa pasar yang berkelanjutan,” tegasnya.
Namun tantangan terbesar bukan semata pada materi pelatihan, melainkan pada konsistensi pelaku usaha itu sendiri. Menurut Indah, semangat belajar sering kali memudar ketika peserta kembali ke rutinitas. Untuk mengatasi hal ini, ia secara aktif menjalin komunikasi pasca-pelatihan, bahkan mengundang pelaku usaha berdiskusi langsung di rumahnya.
“Kami sadar semangat bisa turun kapan saja. Makanya, kami terus dampingi mereka, baik melalui grup WhatsApp maupun pertemuan personal. Konsistensi itu kunci,” tambahnya.
Pentingnya adaptasi teknologi digital juga menjadi sorotan. Meski masih menjadi tantangan, pelaku UMKM di Kota Malang mulai menunjukkan kemajuan dalam memanfaatkan aplikasi keuangan digital, platform pemasaran daring, hingga proses administratif berbasis sistem online.
Agar pelatihan lebih efektif, Klinik Bisnis mendorong para pelaku usaha untuk bergabung dalam komunitas UMKM. Pendekatan kolektif ini dinilai lebih sukses dibanding pembinaan individu karena mampu memperkuat jaringan, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperluas akses pasar.
“Lewat komunitas, para pelaku usaha bisa saling bantu. Ada yang kuat di produksi, ada yang punya akses pasar, ada juga yang bisa bantu soal modal. Sinergi seperti ini sulit didapat kalau jalan sendiri,” jelas Indah.
Baca juga:
Perang Dagang Tekan Pertumbuhan Ekonomi Global
Ia juga mengapresiasi Diskopindag Kota Malang yang terus konsisten mengadakan pelatihan dan pendampingan. Harapannya, program ini tidak hanya dilanjutkan di tahun mendatang, tapi juga ditingkatkan secara kualitas dan jangkauan.
“Untuk UMKM, jangan mudah putus asa. Mungkin saat pelatihan belum terasa hasilnya, tapi kalau tekun dan terus belajar, manfaatnya akan terlihat. Kembangkan bisnis dengan serius, bangun jaringan, dan dekatkan diri dengan dinas,” pesan Indah kepada para peserta.
Dengan pelatihan rutin seperti ini, Klinik Bisnis Diskopindag tak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga menjadi ruang tumbuhnya inovasi, kolaborasi, dan semangat baru bagi UMKM Kota Malang untuk naik kelas dan bersaing secara berkelanjutan. (nid/bel)