Kanal24, Malang – Dalam rangka meningkatkan program ketahanan pangan, Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Divisi Infanteri 2 Kostrad bersinergi mengembangkan potensi ketahanan pangan di Jawa Timur.
Mayor Jenderal TNI Anton Yuliantoro, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad menyampaikan bahwa kedatangan dirinya di Universitas Brawijaya pada Kamis (20/06/2024) bertujuan untuk melanjutkan kerjasama program ketahanan pangan yang telah dibuat sebelumnya.
“Hari ini kami menindaklanjuti kerjasama yang telah kita rencanakan jauh-jauh hari, dan di hari ini kita memperbarui MOU yang sudah ada sebelumnya,” ujar Anton.
Menurutnya kegiatan kali ini memerlukan peran berbagai pihak, dan TNI siap bekerjasama dengan para tenaga ahli yang dimiliki Universitas Brawijaya. “Kami perlu tenaga ahli yang rencananya akan dikirim oleh Bapak Rektor UB, beliau akan mengirimkan tenaga-tenaga ahlinya supaya nanti program yang kita gagas ini bisa berhasil,” lanjutnya.
Sejumlah lahan telah disiapkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) termasuk lebih dari 800 hektar lahan yang berada di Jember yang siap untuk penanaman lahan jagung, serta lahan padi di daerah Kepanjen, Malang.
“Kami akan segera merealisasikan giat ini secepatnya, karena beberapa waktu yang lalu kami sudah bertemu dengan Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., beliau memberi dukungan penuh dan siap memberi bantuan dalam bentuk bibit dan pupuk sesuai kebutuhan,” ungkap Anton.
Ia berharap dengan adanya kerjasama ini diharapkan adanya sinergi baik antara TNI, kementerian terkait, dan juga Universitas Brawijaya. Sehingga program ketahanan pangan dapat berjalan dengan maksimal, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang sudah diharapkan oleh pimpinan.
Sementara itu Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc. menyambut baik kedatangan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad ini. Dalam keterangannya, Rektor UB menyampaikan, “Kita akan menindaklanjuti kerjasama di bidang ketahanan pangan, khususnya untuk pengolahan lahan jagung dan tebu di Jawa Timur, serta nantinya akan diadakan kegiatan bela negara untuk mahasiswa Universitas Brawijaya.”
Prof. Widodo menginginkan keterlibatan Divisi Infanteri 2 Kostrad untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa baru terkait kemungkinan adanya ancaman, khususnya perihal radikalisme. Dengan adanya hal tersebut diharapkan mahasiswa tidak terjangkit dengan adanya isu-isu radikalisme di dalam maupun di luar kampus. (fan)