Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Doktor FK UB Ungkap Faktor Penentu Clinical Inertia Diabetes Melitus

Einid Shandy by Einid Shandy
July 28, 2025
in Pendidikan
0
Disertasi FKUB Ungkap Faktor Penentu Clinical Inertia Diabetes Melitus

Dr. dr. Kurnia Widyaningrum, MMRS, Promovenda (Nawval/Kanal24)

2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Diabetes melitus tipe 2 masih menjadi tantangan serius dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah fenomena clinical inertia, yakni kondisi di mana terapi medis tidak ditingkatkan meskipun pasien menunjukkan indikasi kebutuhan pengobatan lanjutan. Menyoroti problem ini, dalam sidang terbuka Program Doktoral Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Kurnia Widyaningrum, MMRS, pada Jumat (25/07/2025), memaparkan disertasinya berjudul “Faktor Determinan Clinical Inertia Diabetes Melitus Tipe 2 dan Pengaruhnya Terhadap Outcome Klinis Pasien di Rumah Sakit di Kota Malang.”

Penelitian ini menyoroti fenomena clinical inertia, yaitu kondisi di mana terapi pasien diabetes melitus tipe 2 tidak berkembang sesuai kebutuhan meski sudah ada indikasi medis yang jelas. Fenomena ini, menurut penelitian, menjadi salah satu penghambat keberhasilan penanganan diabetes di Indonesia.

Baca juga:
Disertasi FK UB Tawarkan Terobosan Terapi Intensif Pasien Sepsis

Disertasi Doktoral FKUB Ungkap Faktor Penentu Clinical Inertia Diabetes Melitus Tipe 2 (Nawval/Kanal24)

Kompleksitas Penanganan Diabetes

Dalam sambutannya, promotor sekaligus Guru Besar FKUB, Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, Sp.PD-KEMD, menegaskan bahwa diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis dengan tantangan manajemen yang sangat kompleks.

“Penyakit diabetes itu tidak gampang ditangani. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan manajemen pasien, dan biaya kesehatannya pun tidak murah. Disertasi ini memberi gambaran betapa kompleksnya masalah diabetes untuk kita pecahkan. Hasilnya memberi harapan baru, karena dengan mengidentifikasi faktor determinan, kita bisa mengetahui apa yang harus diperbaiki,” ujarnya.

Ia menambahkan, temuan dari penelitian ini berpotensi menjadi dasar akademik dalam penyusunan kebijakan kesehatan nasional. “Ke depan, penelitian ini dapat menghasilkan naskah akademik yang akan memandu langkah-langkah strategis dalam memperbaiki manajemen diabetes di tingkat nasional,” lanjut Prof. Rudijanto.

Tiga Faktor Utama dan Dua Temuan Baru

Dalam pemaparannya, Dr. dr. Kurnia Widyaningrum menjelaskan bahwa penelitian ini menemukan tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap clinical inertia, yakni faktor dokter, faktor pasien, dan faktor sistem pelayanan kesehatan. Namun, penelitian juga mengungkap dua faktor baru yang sebelumnya jarang disorot.

“Selain faktor utama, kami menemukan adanya pengaruh signifikan dari regulasi BPJS dan faktor sosial budaya. Regulasi BPJS kerap memberikan batasan terkait obat maupun pemeriksaan laboratorium. Sementara itu, dari sisi masyarakat, masih ada kepercayaan kuat pada obat herbal dan rendahnya literasi kesehatan terkait diabetes,” jelas Kurnia.

Menurutnya, regulasi dan kondisi sosial budaya ini berperan besar dalam menghambat tercapainya tujuan terapi. “Ketika masyarakat sudah lebih melek kesehatan dan regulasi diperbaiki, maka kendali terhadap diabetes bisa jauh lebih baik,” tambahnya.

Foto bersama Dr. dr. Kurnia Widyaningrum, MMRS (Nawval/Kanal24)

Riset FK UB Teliti Efek Kolkisin melalui Jalur Piroptosis

Harapan Perubahan di Tingkat Nasional

Lebih lanjut, Kurnia berharap hasil penelitiannya dapat dijadikan rujukan bagi Kementerian Kesehatan untuk mengevaluasi kebijakan pelayanan diabetes. “Regulasi terbukti sangat berpengaruh terhadap kebijakan rumah sakit. Pemerintah bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi agar pelayanan lebih berorientasi pada kesembuhan pasien, bukan sekadar efisiensi biaya,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa tujuan utama dari pelayanan kesehatan bukanlah penghematan semata, melainkan memastikan pasien mencapai kondisi sehat. “Rumah sakit seharusnya tidak hanya fokus pada irit-iritan biaya, tetapi memastikan pasien benar-benar mendapatkan hasil terapi yang optimal,” pungkasnya.Disertasi Dr. Kurnia Widyaningrum menjadi cermin penting bagi dunia kedokteran Indonesia dalam menghadapi tantangan manajemen diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini tidak hanya membuka tabir kompleksitas clinical inertia, tetapi juga memberi rekomendasi nyata yang dapat memperkuat kebijakan kesehatan. Harapannya, hasil riset ini menjadi pijakan dalam merumuskan strategi nasional yang lebih berpihak pada pasien, sehingga pengelolaan diabetes di Indonesia mampu menghadirkan harapan baru bagi jutaan penderita. (nid/dpa)

Post Views: 79
Tags: Clinical InertiaDisertasi FK UBdr. Kurnia WidyaningrumFakultas Kedokteran UBFK UBKANAL24kanal24.co.iduniversitas brawijaya
Previous Post

Mahasiswa UB Kembangkan Citrus Cleaner, Dorong Ekonomi Sirkular

Next Post

KKN UB Ajarkan Fermentasi Kompos dari Kotoran Jadi Pupuk

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
KKN UB Ajarkan Fermentasi Kompos dari Kotoran Jadi Pupuk

KKN UB Ajarkan Fermentasi Kompos dari Kotoran Jadi Pupuk

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
KKN UB Ajarkan Fermentasi Kompos dari Kotoran Jadi Pupuk

KKN UB Ajarkan Fermentasi Kompos dari Kotoran Jadi Pupuk

July 28, 2025
Disertasi FKUB Ungkap Faktor Penentu Clinical Inertia Diabetes Melitus

Doktor FK UB Ungkap Faktor Penentu Clinical Inertia Diabetes Melitus

July 28, 2025
Mahasiswa UB Kembangkan Citrus Cleaner, Dorong Ekonomi Sirkular

Mahasiswa UB Kembangkan Citrus Cleaner, Dorong Ekonomi Sirkular

July 28, 2025
Cegah Sengketa dan Penipuan, MMD UB Edukasi Kontrak Tertulis

Cegah Sengketa dan Penipuan, MMD UB Edukasi Kontrak Tertulis

July 28, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023