Kanal24, Malang – Kebutuhan akan air bersih adalah salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Manfaat air bersih meliputi memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mendukung kegiatan harian, membantu irigasi pertanian, dan menjaga ekosistem lingkungan.
Salah satu ciri air bersih adalah ketiadaan rasa, bau, dan kejernihan. Sedangkan beberapa syarat air dinyatakan bersih dan dapat dikonsumsi secara kimiawi yaitu, memiliki pH netral, tidak mengandung zat kimia berlebih dan tidak mengandung bakteri escherichia coli. Namun, beberapa permasalahan terkait kualitas air dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat dan menurunnya produktivitas pertanian.
Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas air adalah sumber Air Bawah Tanah (ABT), terutama pada daerah pesisir dan pantai yang sering memiliki kualitas air yang kurang baik dengan tingkat salinitas tinggi. Dalam konteks ini, Dusun Asemberit, Desa Bundah, Kabupaten Sampang, pulau Madura menjadi salah satu daerah yang memerlukan solusi dalam penyediaan air bersih.
Menghadapi tantangan ini, Universitas Brawijaya (UB) melalui program “Doktor Mengabdi” yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UB, merancang solusi untuk menyediakan air bersih yang lebih baik di Dusun Asemberit.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Fakhriy Hario dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik UB berhasil mengembangkan sistem penyediaan air bersih yang mampu mengurangi bau, kekeruhan, senyawa organik, dan rasa air. Melalui metode geolistrik dan alat ukur ADMT, tim menentukan kedalaman pengeboran yang ideal sekitar +/- 42 meter.
Proses survei lapangan hingga penyelesaian proyek berlangsung selama kurang lebih 5 bulan. Hasilnya adalah air bawah tanah yang layak digunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat setempat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki kesehatan dan ekosistem sekitar, serta meningkatkan produktivitas pertanian dengan meningkatkan kesuburan tanah.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, program ini juga memberikan dampak positif terhadap aspek akademik dan penelitian di UB. Sebagai bagian dari komitmen UB terhadap pengabdian masyarakat, program ini akan berlanjut dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup dan pembangunan di wilayah setempat.
Sehingga, Universitas Brawijaya dapat meningkatkan pencapaian IKU yang lebih baik dan mendukung program KKN (Kuliah Kerja Nyata) 1000 desa di wilayah Jawa Timur. (din)