KANAL24, Malang – Desa Sumberwangi merupakah salah satu desa penghasil batik binaan Universitas Brawijaya. Kelompok pembatik desa Sumberwangi sudah berhasil membuat berbagai produk kerajinan dari batik khas Desa Sumberwangi. Namun, dalam aktivitas pemasaran, kelompok pembatik masih banyak menemui kendala dan belum mampu melakukan kegiatan pemasaran yang baik.
Oleh karena itu, melalui kegiatan doktor mengabdi tahun 2021, Prof. Dr. Ir. Ni Wayan Surya Wardhani, MS dan tim bekerjasama dengan CV. Pelangi Nusantara (Pelanusa) melakukan inisiasi kegiatan pemasaran untuk memasarkan produk dari Sumberwangi. Anggota tim doktor mengabdi yang terlibat antara lain Romy Setiwan, S.Pd., M.Sn. Redi Bintarto, ST., M.Eng.Pract., dan Yana Shanti M., S.Si., A.App.Ling.
“Tahun ini, tim DM kami bekerjasama dengan Pelanusa melakukan penguatan jejaring pemasaran batik dan produk kerajinan turunan dari batik yang dihasilkan warga desa Sumberwangi. Beberapa produk yang berhasil dibuat seperti sarung bantal dan totebag akan dipasarkan baik melalui market place seperti shopee dan dipamerkan dalam kegiatan expo,” jelas Prof. Ni Wayan, Selasa (12/10/2021).
Salah satu cara mendongkrak penjualan produk batik adalah dengan pengenalan produk melalui kegiatan expo. Pada tanggal 15-19 September 2021, kegiatan DM Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Pelanusa mengikuti kegiatan Expo di Atrium Grand City Surabaya bersama dengan Pelanusa. Kegiatan expo ini menjadi wadah untuk melakukan tes pasar produk, promosi dan memperkenalkan produk batik Sumberwangi kepada masyarakat umum. Dalam kegiatan expo yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Jatim ini, produk batik yang dipamerkan antara lain set sarung bantal dan taplak meja, totebag, dan pouch new normal 3 in 1 (yang dapat digunakan untuk tempat tissue kering, tissue basah, dan handsanitizer).
“Kita pamerkan hasil karya binaan dengan beragam produk terutama produk 3 in 1 yang praktis dan terjangkau harganya,” lanjut Ni Wayan.
Melalui kegiatan expo ini, banyak produk turunan dari batik Sumberwangi memperoleh respon positif dari masyarakat. “Produk yang dihasilkan menarik seperti pouch new normal dan sarung bantalnya. Hasil jahitannya rapi dan kombinasi antara model produk dan kain batik sangat bagus, tidak kalah seperti produk batik-batik yang lain,” komentar salah satu pembeli produk.
Diharapkan melalui keikutsertaan dalam kegiatan expo, produk batik dan turunannya dari Sumberwangi akan semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat. Kedepannya, akan terjadi peningkatan penjualan produk yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa Sumberwangi, sehingga kelompok pembatik desa Sumberwangi dapat terus dan tetap melakukan kegiatan produksi batik dan menambah aneka macam produk turunannya.(sdk)