KANAL24, Malang – Desa Kedungpedaringan yang masuk dalam administrasi Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang merupakan salah satu desa yang mejadi peyangga wilayah perkotaan Kepanjen. Kondisi ini menjadi potensi bagi pengembangan ekonomi di desa tersebut selain aktifitas pertanian yang selama ini sudah ada.
Yudi Kiswanto Sekretaris Desa Kedungpedaringan mengatakan selama ini belum ada aktifitas ekonomi produktif selain aktifitas yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan. Pihak desa bersama Bumdes sudah berusaha menemukan dan merancang aktifitas baru untuk mengembangkan perekonomian desa. Salah satu kendala yang dihadapi desa adalah ketersediaan air dari sumur yang baru dapat diperoleh dengan galian yang cukup dalam.
“Saat ini memang aktifitas perekonomian produktif masih berada di seputar Stadion Kanjuruhan saja, sehingga kami juga berusaha menemukan hal lain yang dapat menghidupkan ekonomi produktif,” kata Yudi, Rabu (18/11/2021).
Doktor Mengabdi UB bersama Pemdes dan Bumdes Desa Kedungpedaringan Kepanjen tentukan titik sumber air (doc. dm ub)
Dari kondisi tersebut pihaknya menyambut gembira ketika terdapat program Doktor Mengabdi dari Universitas Brawijaya yang menjadikan Kedungpedaringan sebagai lokasi program. Program DM dari Prof. Sukir Maryanto yang merupakan guru besar teknik geofisika UB ini mencoba membantu desa menemukan titik air.
“Dari survey kami, di desa ini rata-rata sumur warga berada pada kedalaman 24 meter dan saat ini beberapa sumur telah kering,” kata Sukir.
Dengan dibantu sekitar 30 mahasiswa timnya melakukan pencarian beberapa titik air yang dapat dikembangkan menjadi sumber air. Menggunakan metode geolistrik, menembus lahan tebu Prof. Sukir dan tim nya berhasil ini menentukan ada KP1 dengan 30 meter kedalaman sumber, KP2 dengan kedalaman hingga 20 m dan KP3 antara 15-2m.
“Kami menemukan titik air yang dapat dijadikan potensi mikro hydro bagi desa Kedungpedaringan. Jika dapat dikelola maka ini menjadi potensi baru yang dapat menggerakkan ekonomi produktif warga,” ujarnya.
Temuan ini disambut gembira oleh pihak desa dan bumdes. Yudi Kiswanto Sekdes Kedungpedaringan mengatakan akan bekerjasama dengan BPD untuk mengajukan izin penggunaan asset tanah desa yang ditemukan titik air agar dapat dirubah selain sebagai lahan pertanian.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Arifin ketua Bumdes yang mengapresiasi jerih payah tim DM UB ditengah kondisi terik panas yang konsisten melakukan pencarian titik air.
“Kami sangat mengapresiasi langkah tim DM UB dibawah Prof. Sukir. Kondisi terik panas tidak menyurutkan tim untuk membantu desa kami. Titik air ini penting bagi kesejahteraan warga kami dan dapat membuka lapangan kerja baru. Kami berharap kekompakan semua unsur desa kami untuk mewujudkan titik air ini menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” pungkas Arifin. (sdk)