Kanal24, Malang – Dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan PRISMA, sebuah program kemitraan pembangunan antara Pemerintah Australia dan Indonesia, meluncurkan PRISMA-UB Repository. Peluncuran ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan produk pengetahuan serta praktik terbaik dari berbagai proyek PRISMA yang telah berlangsung selama 11 tahun, khususnya di bidang pertanian dan peternakan berbasis Climate-Smart Livestock (CSL).
Acara soft launching PRISMA-UB Repository ini diadakan pada Selasa (12/11/2024) di Ruang Pertemuan I Perpustakaan Universitas Brawijaya, yang dihadiri oleh perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Kementerian PPN/Bappenas, PRISMA, serta diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa UB dari jenjang S1, S2, hingga S3.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, SH., MH., menyampaikan pentingnya repositori ini sebagai modal untuk mengimplementasikan pengetahuan di lapangan serta berinovasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
“Kami sangat berbahagia dengan adanya program PRISMA-UB Repository ini. Melalui repository ini, produk pengetahuan yang sudah diperoleh dari kerja sama antara Australia dan Indonesia terkait pertanian pintar dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika UB. Repositori ini diharapkan menjadi modal besar bagi pengembangan inovasi di sektor peternakan yang dapat menjawab tantangan seperti krisis pangan dan perubahan iklim,” ungkap Prof. Ali.
Sementara itu, sebagai inisiator, Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc., menjelaskan bahwa kerja sama UB dan PRISMA telah berjalan sejak 2016 dan telah menghasilkan berbagai produk pengetahuan di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Menurutnya, repository ini akan lebih mudah diakses dengan memanfaatkan Knowledge Garden di perpustakaan UB yang memiliki reputasi sebagai repositori universitas terbaik di Indonesia.
“PRISMA telah beroperasi lebih dari satu dekade dan kami merasa sangat penting untuk menyimpan hasil dari kegiatan ini dalam repositori UB agar dapat diakses oleh para dosen, mahasiswa, dan publik. Dokumentasi ini akan menjadi sumber belajar dan penelitian bagi mahasiswa yang tertarik dalam pengembangan ekonomi UMKM dan sektor pertanian,” ujar Prof. Hendrawan.
Senada dengan Prof. Hendrawan, Kepala Perpustakaan Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Iwan Permadi, SH., M.Hum., dalam sambutannya secara daring, menyampaikan apresiasi atas kerja sama PRISMA dan Universitas Brawijaya dalam menciptakan repositori pengetahuan.
Repositori ini bertujuan mendokumentasikan praktik pertanian cerdas iklim, termasuk pengembangan protokol Smart Climate Livestock (SCL) serta pendekatan bisnis inklusif berbasis Market System Development (MSD) yang dikembangkan PRISMA. Prof. Iwan menyebutkan, pendekatan MSD ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sivitas akademika Universitas Brawijaya dalam menerapkan strategi bisnis inklusif yang relevan dengan kebutuhan pertanian modern.
Prof. Iwan juga mengucapkan terima kasih kepada Bappenas atas izin penyimpanan dan penyebaran repositori PRISMA bagi kepentingan non-komersial, yang memungkinkan akses luas untuk pendidikan dan penelitian. “Dengan akses yang lebih terbuka ini, kami optimis kualitas akademik dan penelitian akan semakin meningkat, tidak hanya untuk mahasiswa dan dosen UB, tetapi juga bagi kalangan akademik universitas lain di Indonesia,” ujar Prof. Iwan.
Chief Executive Officer PRISMA, Mohasin Kabir, MBA, PGCert. Climate Finance, turut mengapresiasi kerja sama ini. Ia berharap repository ini akan membantu mahasiswa UB untuk terus mengakses pengetahuan yang sudah dikumpulkan oleh PRISMA sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengembangan selanjutnya.
“Selama 11 tahun, PRISMA telah mendukung lebih dari 1,4 juta rumah tangga petani, terutama di Indonesia Timur. Kami sangat berterima kasih kepada UB yang telah bersedia menjadi tuan rumah untuk menyimpan semua pengetahuan ini. Kami yakin kerja sama ini akan bermanfaat bagi jutaan orang di masa mendatang,” kata Kabir.
Menurutnya, repository ini merupakan contoh kolaborasi yang baik antara universitas dan program pembangunan dalam mendukung Indonesia menjadi ekonomi besar pada 2050.
Kabir juga menekankan bahwa hasil dari PRISMA telah banyak dipelajari oleh para ahli di UB, dan dokumentasi tersebut kini akan terus tersedia bagi para mahasiswa UB untuk diakses secara langsung. Melalui dukungan UB, PRISMA berharap pengetahuan ini akan terus dikembangkan melalui penelitian yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Ifan Martino, Koordinator Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, menyatakan dukungan pemerintah terhadap PRISMA dan UB dalam melestarikan hasil proyek yang selama ini telah dilakukan. Ia berharap repositori ini dapat terus berkontribusi bagi pengembangan ekonomi dan menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, yang kini menghadapi tantangan penuaan tenaga kerja.
“Kerja sama ini bukan hanya sekadar proyek sementara, kami ingin hasilnya berkelanjutan. Dengan repositori ini, kami berharap lebih banyak generasi muda tertarik pada sektor pertanian, mengingat pentingnya regenerasi petani di Indonesia,” ungkap Ifan.
Bappenas akan terus mendukung pengembangan model pembangunan ini dalam kebijakan nasional, serta menjaga agar hasil kolaborasi ini dapat menjangkau masyarakat luas.
Rangkaian soft launching PRISMA-UB Repository, Universitas Brawijaya ini dilanjutkan dengan Talk Show bertajuk “Climate Smart Practices” untuk mendiskusikan solusi pertanian berkelanjutan yang tanggap iklim dan relevan di Indonesia.
Hadir dalam diskusi ini adalah Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc. dari Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ir. Kurniatun Hairiah dari Fakultas Pertanian, dan Prof. Dr. Ir. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE dari Fakultas Teknik.
Repositori PRISMA-UB ini diharapkan dapat memperluas akses pengetahuan dalam sektor pertanian berbasis teknologi dan keberlanjutan, memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen terhadap inovasi dan kesejahteraan masyarakat, Universitas Brawijaya melalui PRISMA-UB Repository memiliki peluang besar untuk menjadi pusat informasi yang mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih inklusif dan tangguh di Indonesia.(din)
thanks a lot of information keren