Kanal24, Madura – Sustainable Development Goals (SDGs) Desa kini menjadi salah satu parameter keberhasilan pembangunan desa di Indonesia. Dengan 18 sasaran yang harus dicapai oleh setiap desa sesuai dengan Permendesa No 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, upaya mencapai tujuan SDGs di tingkat desa semakin menjadi fokus penting.
Sebagai bagian dari upaya ini, sebuah program pengabdian masyarakat dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) yang diketuai oleh Hikmatul Ula SH. M. Kn. memfokuskan diri pada peningkatan SDGs Desa melalui pendaftaran tanah di Desa Bundah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura.
Menurut Ula, berdasarkan data yang tersedia, tingkat pencapaian SDGs Desa di Desa Bundah saat ini masih berada di bawah rata-rata, yakni 43,1%, dengan aspek kemerataan ekonomi yang paling rendah, hanya mencapai 7%. Ula mengungkapkan bahwa masyarakat di Madura, khususnya Desa Bundah, tidak dapat dianggap miskin secara ekonomi, tetapi permasalahan utamanya adalah distribusi dan akses terhadap sumber daya ekonomi yang merata.
Program ini memilih fokus pada pendaftaran tanah karena literasi masyarakat Madura mengenai pendaftaran tanah masih rendah, sehingga kepemilikan tanah secara legal hanya dimiliki oleh sedikit orang. Melalui pendaftaran tanah, tanah dapat tercatat secara resmi, dan statusnya akan menjadi aset berharga secara ekonomi, sehingga kesenjangan ekonomi dapat diminimalisir.
Menurut pihak Desa, pada tahun 2023 ini sudah ada 200 bidang tanah yang terlibat dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), meskipun jumlah ini masih perlu ditingkatkan mengingat masih ada ribuan bidang tanah di Desa Bundah yang belum bersertifikat.
Kepala Desa Bundah, Matridi, menyambut baik upaya seperti ini dan berharap akan ada lebih banyak program dari perguruan tinggi yang dapat membantu desa mencapai target SDGs. “Kami sangat berharap untuk melihat lebih banyak program semacam ini yang dapat membantu kami dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di desa kami,” ujarnya.(din)