Kanal24, Malang – Menjelang pesta demokrasi, beberapa partai politik sudah membuat koalisi dan melakukan pertemuan politik antar pemimpin partai. Bahkan sudah ada partai politik yang mengusung nama bakal calon Presiden. Hal tersebut sedang ramai diperbincangkan sehingga memantik Dosen Ilmu Komunikasi UB, Abdul Wahid S.I.Kom, MA., untuk angkat bicara.
Menurutnya koalisi adalah proses yang wajar dalam berpolitik dan sebuah simbol pertemuan antar pemimpin politik. Koalisi yang sudah diusung oleh beberapa partai dapat berubah dan bersifat dinamis.
“Pasti akan ada pergeseran koalisi karena adanya perbedaan visi maupun ideologi serta figur yang dipilih oleh parpol, seberapa bisa diterima oleh masing-masing parpol yang akan berkoalisi” kata Abdul.
Abdul juga menyoroti kembali Pilpres tahun 2014 dan 2019 bahwa kita harus belajar dari kesalahan berpolitik. “Seolah-olah kita sebagai pemilih dibelah menjadi dua kubu dan jangan sampai ada lagi permainan elit politik terkait pemilihan calon capres dan cawapres yang hanya bisa dipilih oleh partai politik.” ujarnya.
Dalam mencalonkan presiden dan wakil presiden juga terdapat ambang batas perolehan suara yang harus diperoleh partai politik atau disebut presidential threshold. Menurut Abdul aturan tersebut cukup bagus untuk diterapkan karena secara politik lebih terjaga meskipun banyak dikritik oleh partai politik kecil. “Partai politik sebagai jembatan untuk mengusulkan nama bakal calon yang akan dipilih oleh rakyat.” tutupnya. (yos)