KANAL24, Malang – Untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang muncul di mahasiswa terutama yang diakibatkan pandemi Covid-19, Pusat Pengembangan Akademik dan Profesional (P3AP) dan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Brawijaya menggelar Pelatihan Konseling untuk Dosen Penasehat Akademik. Acara ini berlangsung selama dua hari (27-28/7/2020) yang dilaksanakan secara offline dan online.
Pembukaan kegiatan pelatihan, dilaksanakan di Lantai 10 Gedung Layanan Bersama Universitas Brawijaya dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan pelatihan yang merupakan kegiatan tahunan ini dibuka oleh Ketua LP3M, Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D. Dalam sambutan pembukaannya, ia mengatakan bahwa kegiatan ini telah sesuai dengan program kerja yang sudah direncanakan dan juga utama untuk keperluan mahasiswa, serta untuk klasterisasi ataupun akreditasi internasional itu merupakan tujuan berikutnya.
“UB sebagai PTN yang mempunyai mahasiswa terbesar di Indonesia yakni sekitar 65 ribu. Maka, dengan jumlah tersebut kita punya konsekuensi untuk bagaimana meminimalkan persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa terutama masalah yang mengganggu belajarnya. Kalau saya baca dari laporan penelitian yang disampaikan oleh ibu Ari Pratiwi dari psikologi, pada masa pembelajaran daring persoalan mahasiswa bertambah, 30 persen mahasiswa mengalami permasalahan mental termasuk juga terkait covid itu sendiri. Kasus bullying, percobaan bunuh diri, terlibat narkotika, dan kekerasan seksual harus menjadi perhatian kita,” kata Achmad.
Di dalam klasterisasi Kemendikbud tahun 2020, juga telah memasukkan persyaratan salah satunya adalah Perguruan Tinggi harus mempunyai badan konseling untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan ini. Badan konseling yang ada di tingkat universitas, menggunakan sistem online (e-Counselling) dan itu terbatas. Oleh sebab itu, kalau bisa persoalan mahasiswa itu ditangani di fakultas/prodi/ dosen PA terlebih dahulu.
Pelatihan konseling ini diikuti oleh 33 dosen perwakilan dari setiap fakultas dan program pendidikan vokasi UB. Meski pelatihan hari pertama dilakukan secara offline, tetapi esok hari (28/7/2020) di pelatihan kedua akan dilaksanakan secara daring.
“Pelatihan ini sangat penting bukan hanya untuk klasterisasi dan akreditasi nasional melainkan lebih kepada mahasiswa kita, yang menjadi aset dan kelak menjadi pemimpin bangsa kita supaya mahasiswa kita menjadi lebih baik, tidak ada permasalahan-permasalahan. Sebagai dosen perlu memiliki sikap tanggung jawab untuk meminimalkan kasu-kasus seperti itu,” tandasnya. (Meg)