Kanal24, Malang – Dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB), Andi Kurniawan S.Pi., M.Eng.D.Sc, telah berhasil menciptakan metode inovatif yang mampu mengatasi kelangkaan garam melalui pengembangan Greenhouse Salt Tunnel dengan teknologi “Continuously Dynamic Mixing”.
Inovasi ini merupakan langkah dalam mengatasi permasalahan produksi garam, khususnya yang terkait dengan ketergantungan pada faktor cuaca.
Pengembangan Greenhouse Salt Tunnel dan Teknologi “Continuously Dynamic Mixing”
Andi Kurniawan S.Pi., M.Eng.D.Sc. memulai inisiatifnya berdasarkan kesadaran akan kendala-kendala dalam produksi garam tradisional, terutama terkait dengan cuaca. Metode evaporasi yang sering digunakan oleh petani garam rakyat seringkali terhenti pada musim hujan akibat rendahnya intensitas sinar matahari.
Penggunaan rumah kristalisasi garam tunnel bambu yang pernah diterapkan sebelumnya juga menunjukkan kendala, terutama terkait dengan umur dan ketahanan material bambu. Oleh karena itu, Andi Kurniawan mengembangkan konstruksi tunnel garam menggunakan rangka galvalum yang lebih tahan lama dan mudah dipindahkan.
Manfaat Teknologi “Continuously Dynamic Mixing”
Teknologi “Continuously Dynamic Mixing” yang diusung oleh Andi Kurniawan memungkinkan proses produksi garam lebih efisien dan tidak tergantung pada faktor cuaca.
“Melalui teknologi Continuously Dynamic Mixing, dapat mengoptimalkan proses pengolahan garam tanpa terlalu tergantung pada faktor cuaca,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi ini.
Metode ini sedang dalam proses pendaftaran paten dengan nomor S00202210897. Penggunaan teknologi ini mampu menghasilkan garam berkualitas tinggi (K1, NaCl 95%) yang memenuhi standar garam industri.
Dampak Positif dan Implementasi Inovasi
Inovasi ini tidak hanya menguntungkan secara lokal, juga telah diaplikasikan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebagai bentuk hilirisasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui beberapa koperasi setempat. Panen perdana garam berkualitas yang dilakukan oleh koperasi tersebut telah membuktikan keberhasilan teknologi Continuously Dynamic Mixing dalam meningkatkan produksi garam yang berkualitas.
Diharapkan bahwa inovasi ini akan memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap kelangkaan garam, serta mendorong perkembangan sektor perikanan dan ilmu kelautan secara lebih luas.(din/irn)