KANAL24, Malang – Pengembangan wisata edukasi terus berkembang di malang raya. Salah satunya adalah dengan membuat Desa Wisata Pertanian seperti yang dirintis oleh masyarakat Dusun Dawuhan Desa Jatirejoyoso Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
“Konsep Desa Wisata Pertanian ini merupakan pengembangan sejak tahun 2017 yang mengembangkan Wisata Edukasi tanaman Refugia sebagai tanaman tempat hidup musuh alami hama Wereng Batang Coklat (WBC),” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis), Moh Arifin, Senin (11/1/2021).
Pada saat itu kata Arifin terjadi serangan hama WBC sehingga perlu dilakukan pengendalian secara kimia dan alami agar kedepan penggunaan bahan kimia dapat dikurangi dan ditekan. “Akhirnya kami berinovasi dan bekerjasama dengan kelompoktani Sumber Rejeki yang diketuai M. Fatkan untuk menjadikannya menjadi Desa Wisata Pertanian Dawuhan,” lanjutnya.
Upaya ini juga didukung oleh Kades Didit Mulyo serta UPT Balai Penyuluhan Pertanian Kepanjen Yusuf Sugiarto, Mantri Tani Dwi Pujiwati, penyuluh pertanian wilayah Jatirejoyoso Ida Setyoningsih dan Rini Ilham M. “Pemerintah desa sangat penting dalam mendukung dan menjalankan program dan kegiatan pengembangan desa wisata hingga memberikan modal,” tambahnya.
Penyuluh Pertanian Ida Setyoningsih tetap dalam tugasnya mendampingi kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas budidaya pertanian dengan menjaga kelestarian dan kelanjutan lahan pertaniannya melalui pertemuan rutin kelompok.
Tahun 2021 ini, Poktan dan Pokdarwis sudah mengembangkan sarana pendukung Desa Wisata Pertanian ini sambil tetap menjaga kelestarian dan potensi pertanian. Dukungan mengalir salah satunya dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan memberikan bantuan dana sebesar 50 juta melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan dimanfaatkan umtuk membuat kolam anak-anak.
Selain itu melalui Penyuluh Pertaniannya dikembangkan Tanaman Buah Dalam Pot (TABULAMPOT) yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang dan adanya pemeliharan jalan usaha tani, gazebo di sepanjang lahan pertanian. Dengan adanya desa wisata di dusun Dawuhan ini, maka masih banyak hal yang harus disempurnakan dan dibenahi agar dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengenal dunia pertanian.
Diharapkan Desa Wisata ini dapat memberikan manfaat berupa pemberdayan masyarakat, membuka dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa serta memunculkan usaha baru disekitar wisata; meningkatkan pendapatan diluar usaha bertani bagi petani itu sendiri meningkat dan masyarakat sekitar dengan membuka kios dan warung.(sdk)