Kanal24, Malang – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar acara Brawijaya Tempoe Doeloe yang digelar selama dua hari, Senin hingga Selasa (25-26/11/2024), yang terdiri dari rangkaian kegiatan mulai dari talkshow edukatif, awarding, serta bazar UMKM dan unit bisnis.
Hari pertama talkshow mengangkat masalah Pencegahan Kekerasan Seksual, menjadi momentum penting dalam memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan yang jatuh pada 25 November setiap tahunnya.
Rani Mariani Ulfa, selaku Ketua DWP UB, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya bertepatan dengan peringatan tersebut, namun juga merupakan bagian dari rangkaian program yang telah dijalankan oleh DWP dalam mendukung upaya pencegahan kekerasan dan pemberdayaan perempuan di lingkungan kampus.
Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan, tentang pentingnya kesadaran terhadap kekerasan seksual dan rumah tangga.
Kepada Kanal24, Rani menjelaskan bahwa DWP UB sejak beberapa waktu lalu telah terlibat aktif dalam program Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual (PPKS) di Universitas Brawijaya, berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari dalam kampus maupun eksternal.
“Acara ini kami selenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi dalam program anti kekerasan. Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat umum dapat lebih aware terhadap kekerasan seksual dan isu-isu lainnya yang sering terabaikan, seperti pinjaman online dan perjudian yang sudah banyak merusak kehidupan rumah tangga,” ungkap Rani.
Pada sesi pertama acara, diadakan talkshow tentang Anti Kekerasan Seksual yang membahas pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman di kampus. Rani mengungkapkan bahwa banyak kasus kekerasan seksual yang sering kali terpendam dan tidak terlaporkan. Oleh karena itu, DWP UB bersama dengan pihak terkait, seperti Satuan Tugas Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) dan berbagai lembaga sosial, berkomitmen untuk menjadi pendamping dan membantu korban kekerasan.
Adapun hari kedua DWP akan menampilkan talkshow Perempuan Cerdas Finansial, topik yang dibahas berkaitan dengan pentingnya literasi finansial, terutama di kalangan ibu-ibu dan perempuan yang memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Rani juga menekankan pentingnya pengenalan terhadap bahaya pinjaman online (pinjol) yang belakangan ini banyak menyasar kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
“Kasus pinjol yang melibatkan mahasiswa di UB pun cukup banyak. Tidak hanya berdampak pada mereka yang meminjam uang, tetapi juga pada keluarga mereka. Ibu-ibu harus lebih peka terhadap tanda-tanda ini agar tidak terjadi penurunan kualitas hidup akibat utang yang tak terkendali,” jelasnya.
Selain talkshow, acara juga dimeriahkan dengan bazar UMKM dan unit bisnis yang menjadi platform bagi pelaku usaha lokal untuk memamerkan produk-produk unggulan mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung perekonomian mikro dan menciptakan peluang bagi mahasiswa serta masyarakat sekitar untuk berwirausaha.
DWP UB telah lama dikenal sebagai organisasi yang aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan perempuan, khususnya dalam hal perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi ini juga terus mengembangkan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, dengan berfokus pada pendidikan karakter dan kesehatan mental bagi mahasiswa dan masyarakat.
Rani mengungkapkan, DWP UB terus berupaya menciptakan kampus yang lebih aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, baik itu kekerasan fisik, psikologis, atau seksual. “Kami ingin semua pihak di kampus ini merasa aman dan bisa belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan dari kekerasan,” tambahnya.
Acara Brawijaya Tempoe Doeloe ini tidak hanya menjadi ajang untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berkontribusi dalam upaya pencegahan kekerasan, tetapi juga untuk menyampaikan pesan penting tentang kesadaran sosial yang harus terus digalakkan di kalangan masyarakat kampus.
Ke depannya, DWP UB berencana untuk terus memperkuat program-program yang ada, termasuk penyuluhan tentang kekerasan seksual, pelatihan literasi finansial, dan berbagai upaya lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarga di Universitas Brawijaya dan masyarakat sekitar. (nid/sil)