Kanal24 – Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN bekerjasama dalam proyek percobaan Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan untuk mengefektifkan rantai distribusi bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan agar menjadi lebih tepat sasaran.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam keterangan resmi di Jakarta (5/9/2022) berharap langkah ini berdampak pada kesejahteraan nelayan.
“Dengan Program Solusi Nelayan ini, solar untuk koperasi nelayan akan mampu memperbaiki akses nelayan untuk kemudahan mendapatkan solar sehingga nanti kenaikan solar tidak terlalu terdampak karena rantai pasoknya bisa diperbaiki. Mereka bisa langsung mendapatkan harga yang lebih murah,” katanya.
Sebelum meresmikan Program Solusi Nelayan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan Presiden RI Joko Widodo.
Erick mengatakan, jika semua berjalan lancar, pemerintah akan memperluas program ini di seluruh Indonesia mulai Desember 2022.
“Kita coba bertahap untuk membantu nelayan yang hari ini kesulitan karena ada pengurangan subsidi BBM. Kita buktikan bahwa pemerintah hadir memberikan solusi untuk nelayan,” ucap Erick.
Ia melanjutkan, melalui Program Solusi Nelayan, koperasi akan membantu modal kerja para anggotanya. Kementerian BUMN juga turut berkontribusi dengan mendorong pendanaan melalui koordinasi baik dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) demi terbentuknya ekosistem yang lain.
“Ini supaya BRI juga bisa membantu para nelayan dengan kemudahan modal kerja. Nah, ibu-ibu nelayan nanti bisa dikoordinasikan dengan program PNM Mekar,” tutur Erick.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memuji kegiatan tersebut karena dinilai sangat bermanfaat dan mempermudah semua pihak sebab pendistribusian BBM bersubsidi melalui koperasi (by name by address) tentunya pasti diminati oleh nelayan.
Pilot project program ini akan dilakukan di tujuh lokasi, yaitu Lhoknga di Aceh, Deli Serdang di Sumatera Utara, Indramayu di Jawa Barat, Pekalongan dan Semarang di Jawa Tengah, Surabaya di Jawa Timur, dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat.