KANAL24, Surabaya – Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto menjelaskan, bahwa berbagai program kemandirian pesantren dan usaha syariah secara end to end terus dikembangkan, baik dari pengembangan virtual market dan holding bisnis, kemudahan akses lintas pesantren, pariwisata halal, hingga sinergi program antar lembaga yang terus digencarkan seperti Gernas Bangga Buatan Indonesia.
Berbagai program tersebut selaras dengan tema dan agenda pembahasan Presidensi G20 2022, yaitu Recover Stronger, Recover Together khususnya untuk aspek peningkatan inklusi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“BI sangat mendorong kemajuan ekonomi pesantren dengan berbagai program dan dukungan lainnya untuk mendukung produk Indonesia,” kata Budi Hanoto, Selasa (29/3/2022).
Ketua Umum Hebitren Indonesia, Drs. KH. Hasib Wahab Chasbulah menyampaikan, bahwa sebagai bentuk implementasi hasil Rakernas tahun 2021, Hebitren mentargetkan reaktivasi 1.000 pesantren untuk turut berperan dalam melaksanakan program kerja Hebitren.
“Indonesia memiliki 36.000 pesantren yang bila dioptimalkan kemandirian usahanya, maka akan mampu membangkitkan ekonomi Indonesia. Melalui Hebitren yang dipelopori oleh salah satunya Bank Indonesia, Hebitren diharapkan mampu kembali membangkitkan kembali pengusaha ulama (Nahdlatul Tujjar)”, papar Ketum Hebitren Indonesia.
Sebelumnya, pada tanggal 24 Maret 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Hebitren se-Jawa dan Rakerwil Hebitren Jawa Timur.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) ini berfokus pada penguatan peran Hebitren dalam upaya peningkatan kemandirian pesantren-pesantren dengan mengoptimalkan teknologi digital.(sdk)