KANAL24, Malang – Empat Kampus di Kota Malang, sepakat untuk berbagi sumber daya manusia dalam program pendampingan Kampung Tangguh/Kampung Siaga Covid-19 di seluruh RW di Kota Malang. Keempat Kampus tersebut adalah Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Malang, dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang). Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Aurick Yudha Nagara, Ketua Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Universitas Brawijaya kepada kanal24.co.id, seusai rapat koordinasi dengan 3 kampus lain, PSC Kota Malang, dan Danrem 083/ Baladhika Jaya melalui aplikasi Zoom Meeting, senin malam (4/5/2020).
“Kesepakatan ini merupakan lanjutan hasil pertemuan antara Walikota Malang dengan Forum Rektor se Malang. Jadi, Pak Walikota meminta akademisi untuk memaksimalkan Satgas Covid-19 kampus yang mana salah satu programnya yaitu memperkuat program Kampung Tangguh melalui kerjasama satgas antar kampus supaya edukasi tentang Covid-19 ini bisa terdistribusi secara merata ke seluruh masyarakat di Kota Malang. Program ini juga lanjutan kegiatan Kampung Tangguh yang sebelumnya telah dilakukan UB di beberapa kampung selama 2 minggu ini,” terangnya.
Pelaksanaan program Kampung Tangguh sementara masih difokuskan di Kota Malang, tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya akan meluas ke Kab.Malang dan Kota Batu.
Nantinya, empat kampus tersebut akan mensinergikan kegiatan KKN nya dengan pembentukan Kampung Tangguh Siaga Covid-19. Misalnya, untuk UM ada KKN kebencanaan yang rencananya akan dilaunching 20 Mei mendatang, begitupun dengan UB dan UNISMA melalui LPPM yang juga tengah menggodok rencanan KKN Kebencanaan.
“Persiapan program ini sifatnya dinamis sekali, begitu pula pelaksanaan nanti di lapangan juga diserahkan ke masing-masing universitas, UB sebagai inisiator hanya memberikan gambaran apa-apa saja yang telah dilakukan untuk dikembangkan lebih lanjut,”imbuh dosen FK UB itu.
Pada saat awal, penentuan suatu RW sehingga berpeluang menjadi Kampung Tangguh adalah berdasarkan data kerentanan dari Kodim Malang-Batu. Tetapi saat ini, kampus dalam hal ini UB telah mengembangkan borang yang nanti diberikan kepada RW masing-masing wilayah. Borang ini berisi tentang beberapa aspek penilaian ketangguhan suatu RW/Kampung seperti logistik, sumber daya manusia, informasi, keamanan dan ketertiban, budaya, dan psikologis.
Dengan adanya sinergi antar kampus, Pemkot Malang dan elemen pemerintahan lain, diharapkan masyarakat dapat semakin siap jika nanti Malang Raya disetujui untuk menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).(meg)