KANAL24, Surabaya – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur diminta untuk menjaga lonjakan inflasi di Jatim. Wagub Emil Dardak mengusulkan empat strategi sebagai upaya pengendalian yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Mengingat Jatim kini tengah dalam masa masa tren pemulihan permintaan, kenaikan harga komoditas global, kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan pengaruh cuaca. Terlebih, mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Kita harus mengendalikan laju inflasi di masa tren pemulihan permintaan, kenaikan harga komoditas global, kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan pengaruh cuaca,” ungkap Wagub Emil saat menghadiri High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Wilayah TPID Jatim di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (19/4/2022).
“Untuk mencapai sasaran inflasi nasional, perlu penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Ini melalui stabilisasi harga, penguatan pasokan, kerjasama perdagangan antar daerah, peningkatan infrastruktur perdagangan, perbaikan kualitas data, serta penguatan koordinasi pusat dan daerah,” tambahnya.
Emil menekankan, tantangan struktural berupa masih tingginya disparitas harga antar Kabupaten/kota dan tingginya harga pangan di beberapa daerah pusat turut menjadi perhatian.
“Disparitas harga antar Kab/Kota di Jawa Timur masih relatif tinggi khususnya untuk komoditas-komoditas penyumbang inflasi utama terutama pada periode mendekati HBKN Ramadhan dan Idul Fitri,” sebutnya.
Karena itu, sinergi antar daerah dalam mendukung stabilitas harga dan ketersediaan pasikan menjelang hari besar keagamaan nasional menjadi yang perlu disoroti.
“Diperlukan sinergi dan koordinasi intens dari seluruh pihak terkait yang berkontribusi dalam mengoptimalkan peta hulu-hilir komoditas di Jawa Timur,” katanya.
Rata-rata harga enam komoditas utama (beras, daging ayam ras, daging sapi, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit) pada Maret 2022 terpantau meningkat dibandingkan Februari 2022.
Komoditas pendorong inflasi di Jatim diketahui paling dipengaruhi oleh cuaca seperti cabai rawit. Produksi cabai rawit diketahui mencapai 155.817 ton per bulan, dengan 13.06 ton konsumsi per bulan dan 142.611 ton surplus/defisit per bulan.(sdk)