Kanal24, Malang – Empowermates, sebuah program inovatif yang diinisiasi oleh tim mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), berhasil memberikan pelatihan keterampilan digital bagi warga binaan Lapas Kelas 1 Malang. Program ini bertujuan untuk membekali narapidana dengan keterampilan yang dapat meningkatkan peluang kerja pasca pembebasan.
Melalui wawancara eksklusif kepada Kanal24 pada Senin (04/11/2024), Ketua Tim, Ika Saputri Ningsih, mahasiswa dari Program Studi Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan angkatan 2022 menyampaikan bahwa tim ini terdiri dari lima anggota yang berkolaborasi untuk memberikan dampak positif melalui pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para warga binaan.
Kolaborasi Pemberdayaan
Program Empowermates menggabungkan makna dari dua kata, “Empower” (memberdayakan) dan “Inmates” (narapidana). Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), tim ini mengembangkan “Optimalisasi Pelatihan Keterampilan Digital Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas 1 Malang sebagai Upaya Peningkatakan Kesempatan Kerja Pascapembebasan.”
Tujuan utama dari program ini adalah memberdayakan narapidana yang berkelakuan baik dan telah menjalani proses asesmen untuk memiliki bekal keterampilan yang mendukung reintegrasi sosial dan meningkatkan kesempatan kerja.
Tim ini terdiri dari lima mahasiswa FEB UB dengan peran yang jelas: Ika sebagai ketua tim, Elieva Septia Putri dari Program Studi Akuntansi sebagai Project Manager, Mayang Mulya dari Manajemen sebagai Sekretaris & Bendahara, Muhammad Roihan Barier dari Manajemen sebagai Public Relations, dan Muhammad Shalih Fauzan dari Ekonomi Islam sebagai Digital Creative Media.
Merespons Kebutuhan Nyata di Lapas
Menurut Ika, program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan warga binaan Lapas Kelas 1 Malang akan keterampilan pemasaran digital. “Lapas Kelas 1 Malang memiliki beberapa pelatihan keterampilan seperti membatik dan perikanan, tetapi mereka mengalami kesulitan dalam hal pemasaran. Stigma masyarakat terhadap mantan narapidana seringkali mempersulit mereka untuk kembali ke masyarakat dan mendapatkan pekerjaan, yang bisa berujung pada residivisme akibat kesulitan ekonomi,” jelas Ika.
Empowermates kemudian menetapkan tiga fokus utama pelatihan, yakni Self Development Training, Financial Management Training, dan Digital Marketing Training. Dari ketiga ini, Digital Marketing Training menjadi fokus utama, sesuai kebutuhan lapas dan dukungan dari salah satu anggota tim yang telah bersertifikat digital marketing dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelatihan ini diharapkan dapat membantu warga binaan memasarkan produk-produk yang mereka buat dengan lebih luas melalui platform digital.
Rangkaian Pelatihan Digital dan Keuangan
Pelatihan digital marketing yang diberikan mencakup dasar-dasar pemasaran digital seperti riset kata kunci, Search Engine Optimization (SEO), jenis pasar, persiapan media posting, hingga praktik editing konten dan publikasi melalui platform YouTube. Sebelum memulai pelatihan digital, tim Empowermates memberikan pelatihan pengembangan diri (Self Development) agar para peserta dapat mengenali nilai-nilai pribadi dan merencanakan tujuan hidup pasca pembebasan. Selain itu, pelatihan manajemen keuangan (Financial Management) seperti materi budgeting dan tips investasi juga disertakan sebagai bekal bagi mereka dalam mengelola keuangan secara bijak setelah memiliki pendapatan.
Kemitraan Berkelanjutan dan Dukungan Penuh
Tidak hanya berhenti pada pelatihan, FEB UB bersama dengan Lapas Kelas 1 Malang telah menandatangani MoU dalam bidang Integratif Marketing sebagai langkah lanjutan dari program Empowermates. Selain itu, tim juga telah meluncurkan situs web www.empowermates.com yang berisi materi-materi pelatihan yang dapat diakses secara gratis oleh mantan narapidana yang sudah bebas. Situs ini menjadi sumber belajar berkelanjutan bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan di bidang self-development, manajemen keuangan, dan digital marketing.
Di sisi lain, Lapas Kelas 1 Malang menyambut baik program ini dan bahkan telah menyiapkan fasilitas tambahan seperti studio foto mini untuk menunjang pemasaran produk-produk warga binaan. “Pihak lapas juga telah menunjuk salah satu petugas untuk bertanggung jawab dalam pemasaran produk,” kata Ika, menunjukkan komitmen lapas dalam mendukung pemberdayaan warga binaan.
Dukungan Berbagai Pihak dan Dampak Positif yang Dirasakan
Pelaksanaan program ini didukung oleh pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek dan Universitas Brawijaya, serta mendapat dukungan moral dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa FEB UB. Selama menjalankan program, tim harus mematuhi SOP lapas, termasuk pembatasan penggunaan perangkat elektronik untuk menjaga keamanan.
“Kami sebagai mahasiswa memiliki peran besar dalam membuat perubahan. Ambil kesempatan yang ada, pelajari, dan berikan kontribusi dengan sepenuh hati,” ungkap Ika. Bagi Ika, prestasi bukanlah tujuan utama, melainkan dampak positif yang dapat diberikan bagi orang lain.
Keberlanjutan Program Empowermates
Dengan adanya program ini, diharapkan narapidana yang bebas nanti tidak hanya memiliki keterampilan untuk mencari pekerjaan, tetapi juga bekal kepercayaan diri untuk kembali ke masyarakat. Empowermates menunjukkan bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam pemberdayaan sosial dan memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah sosial di sekitar mereka. Program ini diharapkan terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak warga binaan di masa mendatang. (nid)