Oleh : Akhmad Muwafik Saleh*
Ibarat seseorang sedang berada dalam sebuah kompetisi lari marathon, disaat awal kompetisi tatkala bendera start di kibarkan, energi saat itu berada dalam keadaan full energy, penuh semangat, dengan harapan besar menjadi pemenang, the winner. Saat berada sedang di pertengahan langkah nafas sudah mulai tersengal dan energi telah hampir habis serta semangat sudah mulai kendor. Beberapa petarung pada sebagiannya sudah mulai berguguran dan sebagian kecil lainnya yang tersisa masih terus melajukan langkahnya.Ā
Namun apa yang terjadi saat di hadapan telah mulai tampak garis finish ? Seakan ada energi baru yang tiba-tiba muncul, semangat mulai bangkit kembali, terbayang titik finish yang akan mensudahi semua kesulitan dalam perjalanan, rasa capek dan energi yang sebelumnya hilang kembali menyeruak memenuhi rongga-rongga persendian hingga energi kembali powerfull. Demikianlah fitrah saat akhir kompetisi, beberapa langkah menuju titik garis finish.
Pertanyaannya, bagaimana dengan langkah kita saat berada di penghujung garis finish ramadhan ?. Apakah senormal fitrah kompetisi itu ? Atau kita berada dalam keadaan upnormal tanpa ada kebangkitan kembali atas semangat mengakhiri ramadhan ?. Jika di akhir ramadhan semangat kita semakin kuat untuk menjalankan ibadah, maka bersyukurlah bahwa kita masih termasuk manusia normal.
Namun jika sejak pertengahan ramadhan hingga menuju akhir tidak ada tanda-tanda kebangkitan semangat untuk mengakhiri dengan powerfull kebaikan namun melainkan semangat itu melemah dan bahkan hilang pada langkah menuju garis finish ramadhan karena terlalu disibukkan untuk keperluan-keperluan aksesoris menjelang lebaran maka ketahuilah bahwa kita sedang dalam kondisi upnormal fitrah manusiawi ā¼.
Kiranya pengumuman berikut ini ada benarnya :
Telah hilang sebagian besar jamaah shalat tarawih dan subuh di mesjid sejak seminggu terakhir. Jamaah diperkirakan menghilang di sekitar Mall dan Pusat Perbelanjaan. Kalau ketemu harap antar lagi ke mesjid terdekat dan sampaikan bahwa Ramadhan belum selesai.
Kualitas itu terletak di akhir langkah. Karena sesi “akhir” adalah hasil akumulasi dari sebuah proses panjang yang dilakukan sebelumnya.
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲØŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų³ŁŲ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ ŁŁŲ„ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲØŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų³ŁŲ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł.Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁ Ł
āSesungguhnya seseorang mengamalkan amalan ahli Surga menurut apa yang tampak bagi manusia padahal ia termasuk ahli Neraka, dan seseorang mengamalkan amalan ahli Neraka menurut apa yang tampak bagi manusia padahal dia termasuk ahli Surga. Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan berdasarkan akhirnya.ā (HR. Ahmad)
Kualitas seseorang di sesi akhir menentukan nilai kebaikan seseorang. Sebagaimana sabda nabi :
Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų£ŁŲ±ŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ Ų®ŁŁŁŲ±ŁŲ§ Ų§Ų³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ ŁŲ§ŁŁŁŁŁŲ§: ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŲµŁŲ§ŁŁŲŁ ŁŁŲØŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲŖŁŁŁ. Ų±ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲ„Ł
Ų§Ł
Ų£ŲŁ
ŁŲÆ ŁŲ§ŁŲŖŲ±Ł
Ų°Ł ŁŲµŲŲ Ų§ŁŲŲ§ŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŁ
Ų³ŲŖŲÆŲ±Ł.
āApabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannyaā. Para sahabat bertanya,āBagaimana Allah akan memanfaatkannya?ā Rasulullah menjawab,āAllah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.ā [HR Imam Ahmad, Tirmidzi
Mengingat begitu pentingnya sesi akhir, kita dianjurkan untuk banyak baca tiga doa berikut dalam akhir sujud setiap solat :
- Mintalah Diwafatkan Dalam Keadaan Khusnul Khotimah
Ų§ŁŁŁŁ Ų„ŁŁ Ų£Ų³Ų£ŁŁ Ųس٠اŁŲ®Ų§ŲŖŁ Ų©
Artinya:
āYa Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimahā
- Mintalah Agar Kita Diberikan Kesempatan Taubat Sebelum Wafat
Ā
Ų§ŁŁŁŁ Ų§Ų±Ų²ŁŁŁ ŲŖŁŲØŲŖŲ§ ŁŲµŁŲŲ§ ŁŲØŁ Ų§ŁŁ ŁŲŖ
Artinya:
āYa Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafatā
- Mintalah Agar Hati Kita Ditetapkan di Atas Agamanya
Ų§ŁŁŁŁ ŁŲ§ Ł ŁŁŲØ Ų§ŁŁŁŁŲØ Ų«ŲØŲŖ ŁŁŲØŁ Ų¹ŁŁ ŲÆŁŁŁ
Artinya:
āYa Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Muā.
Sesi terakhir setiap perjalanan ibadah akan menentukan kualitas hasil karena hal itu menggambarkan atas proses yang selama ini dilakukan. Termasuk pula dalam hal ini adalah perjalanan ibadah kita di bulan ramadhan.
Ibnu Taimiyah berkata :
Ų§ŁŲ¹ŲØŲ±Ų© ŲØŁŁ Ų§Ł Ų§ŁŁŁŲ§ŁŲ§ŲŖ ŁŲ§ ŲØŁŁŲµ Ų§ŁŲØŲÆŲ§ŁŲ§ŲŖ
āYang akan menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, dan bukan buruknya permulaanā¦ā
Sementara Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan,
ŁŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆ Ų§ŁŁŁ Ų„Ł Ų“ŁŲ± ر٠ضا٠ŁŲÆ Ų¹Ų²Ł Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ±ŲŁŁ ŁŁŁ ŁŲØŁ Ł ŁŁ Ų„ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ ŁŁ Ł Ł ŁŁŁ Ų£ŲŲ³Ł ŁŁŁ ŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁ Ų§Ł ŁŁ Ł ŁŲ±Ų· ŁŁŁŲ®ŲŖŁ Ł ŲØŲ§ŁŲŲ³ŁŁ
āWahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakannya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang terbaik.ā
Imam Hasan al-Bashri mengatakan,
Ų£ŲŲ³Ł ŁŁŁ Ų§ ŲØŁŁ ŁŲŗŁŲ± ŁŁ Ł Ų§ Ł Ų¶ŁŲ ŁŲ§ŲŗŲŖŁŁ Ł Ų§ ŲØŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŲÆŲ±Ł Ł ŲŖŁ ŲŖŲÆŲ±Ł Ų±ŲŁ Ų© Ų§ŁŁŁā¦
āPerbaiki apa yang tersisa, agar kesalahan yang telah lalu diampuni. Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang masih tersisa, karena kamu tidak tahu kapan rahmat Allah itu akan dapat diraih.ā
Demikian pula Al-Imam Ibnu Al-Jauziy berkata :
Ų„Ł Ų§ŁŲ®ŁŁ Ų„Ų°Ų§ Ų“Ų§Ų±ŁŲŖ ŁŁŲ§ŁŲ© Ų§ŁŁ Ų¶Ł Ų§Ų± ŲØŲ°ŁŲŖ ŁŲµŲ§Ų±Ł Ų¬ŁŲÆŁŲ§ ŁŲŖŁŁŲ² ŲØŲ§ŁŲ³ŲØŲ§ŁŲ ŁŁŲ§ ŲŖŁŁ Ų§ŁŲ®ŁŁ Ų£ŁŲ·Ł Ł ŁŁ! ŁŲ„Ł Ų§ŁŲ£Ų¹Ł Ų§Ł ŲØŲ§ŁŲ®ŁŲ§ŲŖŁŁ Ų ŁŲ„ŁŁ Ų„Ų°Ų§ ŁŁ ŲŖŲس٠اŁŲ§Ų³ŲŖŁŲØŲ§Ł ŁŲ¹ŁŁ ŲŖŲŲ³Ł Ų§ŁŁŲÆŲ§Ų¹ā¦
āSeekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Karena itu, ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.ā
Demikianlah manusia normal yang menginginkan kemenangan dalam sebuah kompetisi tentu akan mengarahkan seluruh energinya saat menjelang garis finish untuk menyempurnakan usaha dan meraih juara. Demikian pulalah mereka yang cerdas dalam mengikuti kompetisi puasa ramadhan. Mari sempurnakan akhir ramadhan ini dengan kebaikan dan semoga kita meraih kemenangan melalui ampunan-Nya.
Semoga kita termasuk dalam golongan mereka yang mendapat ampunan dan meraih keridhoan-Nya. Aamiiiiinā¦.
*)Akhmad Muwafik Saleh, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Pengasuh Ponpes Mahasiswa Tanwir al Afkar Malang.









