Kanal24, Malang – Personal branding adalah aspek krusial yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk membangun citra dan kredibilitas di mata publik. Manda Baskoro, seorang Co-Founder Perempuan Punya Karya sekaligus Founder & CEO Dhatu Botanical, menekankan pentingnya personal branding. Menurut Manda, personal branding adalah suatu keharusan yang perlu dipelajari dan dimiliki oleh setiap orang.
Manda Baskoro bukan hanya seorang pemimpin perempuan yang sukses, tetapi juga seorang ibu rumah tangga yang aktif sebagai konten kreator digital. Di Instagram, Manda sering membagikan konten yang bersifat positif dan memotivasi, yang membantu meningkatkan personal branding dan membuatnya dikenal luas oleh masyarakat.
Sebagai seorang Energy Healer, Manda memanfaatkan media sosial untuk membagikan tips dan cara-cara membangun self-development. “Awalnya memang karena concern aku saat ini memang di bidang Energy Healer, jadi memang salah satu sarana yang saya gunakan untuk membagikan tips-tips dan juga membagikan cara-cara untuk membangun self-development dengan metode yang saya lakukan melalui sosial media yaitu Instagram,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Manda mengakui bahwa ada tantangan dalam personal branding. “Tantangannya adalah memang tidak semua orang atau semua followers dan non-followers yang terjangkau dengan konten saya bisa menerima konten-konten yang saya buat, karena memang hal-hal tentang motivasi atau hal positif yang saya bahas belum tentu in line dengan mereka dan belum tentu mereka membutuhkan juga,” jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Manda menekankan pentingnya konsistensi dan kreativitas dalam membuat konten. “Tipsnya mungkin lebih konsisten dan membuat konten-konten menarik, juga bermanfaat. Selain itu, juga selalu mengenalkan diri kita sebagai apa dan siapa, dan juga tetap mengikuti tren yang sedang ada,” tambahnya.
Branding Manda sebagai perempuan dengan energi positif tercermin dalam banyaknya konten motivasi yang dibagikannya di Instagram. Salah satu konten terbarunya membahas “Tanda Kamu Dalam Keadaan Sadar,” yang membantu audiensnya lebih sadar akan diri sendiri.
Dalam wawancara tersebut, Manda juga menjelaskan alasan memilih Instagram sebagai platform utama untuk berbagi konten. “Karena saat ini memang sosial media itu sarana yang tepat untuk membagikan hal-hal yang bersifat positif dan juga isu-isu yang saya share kan juga masih sesuai dengan pengetahuan yang saya miliki. Sehingga tidak keluar dari rulesnya. Lalu kenapa Instagram, karena mudah untuk digunakan dan juga banyak followers dan non-followers juga bisa dijangkau dengan konten-konten saya,” jelasnya.
Manda Baskoro berbagi ilmu tentang personal branding ini dalam acara Voins yang diadakan oleh Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya. Acara ini dipandu oleh dosen mata kuliah Digital Public Relations, Arsih Amalia Chandra Permata, S.I.Kom., M.I.Kom., dan mengundang dosen koordinator mata kuliah Digital Public Relations, Hapsari Dian Sylvatri, S.S., M.I.Kom. Acara ini didukung oleh kemitraan dengan BPU UB dan berbagai sponsor seperti UB Medcom Enterprise, Magnet Solusi Integra (MSI), Zea Women Center, Griya Brawijaya, dan Perempuan Punya Karya.
Manda juga dengan senang hati melayani pertanyaan dari mahasiswa program studi Administrasi Bisnis semester 4 Universitas Brawijaya, dalam sebuah kesempatan wawancara (15/6/2024). Ia membahas strategi personal branding, berbagai konten positif yang dibagikannya, serta tantangan dalam membangun personal branding di media sosial, khususnya Instagram.
Mengembangkan personal branding melalui media sosial seperti Instagram dengan membagikan konten positif yang relevan dan mengikuti tren algoritma setiap hari adalah kunci utama. Konsistensi dalam menciptakan konten menarik dan ketabahan menghadapi fluktuasi engagement adalah strategi yang telah terbukti efektif oleh Manda Baskoro. (Vsk/Din)