KANAL24, Jakarta – Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan akan terus melakukan upaya efisiensi dan penyederhanaan jumlah perusahaan BUMN sehingga kinerjanya bisa lebih optimal. Sejauh ini, jumlah BUMN yang sebelumnya mencapai 142 perusahaan, sudah berkurang menjadi 107 perusahaan. Berkurangnya jumlah BUMN ini, menurut Erick, tidak lain karena lahirnya konsolidasi BUMN, diantaranya di sektor farmasi dan asuransi.
“Pada situasi pandemi Covid-19 ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan restrukturisasi demi memperkuat posisi BUMN. Baik posisi keuangan maupun posisi dalam industri. Dari 142 BUMN sekarang ini kita bisa turunkan menjadi 107 BUMN. Ini akan kita turunkan terus, kalau bisa ke angka 80,” ungkap Erick dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).
Untuk sektor farmasi, Kementerian BUMN telah membentuk holding BUMN Farmasi, dengan menetapkan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk perusahaan. Sementara anggota perusahaannya adalah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Selain untuk efisiensi, holding ini bertujuan memperkuat kemandirian industri dan meningkatkan ketersediaan produk kesehatan.
Sementara untuk sektor asuransi, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau (BPUI) didapuk menjadi perusahaan induk dengan anggotanya yaitu PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Terbentuknya holding asuransi ini dilandasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Erick menyatakan akan terus meningkatkan efisiensi dan restrukturiasi BUMN, karena saat ini masih banyak BUMN yang memiliki lini bisnis yang sama dan berpotensi untuk dikonsolidasi.
“Bersama dengan Kementerian Keuangan, kami akan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai tata kerja pelaksanaan Tim Restrukturisasi BUMN. Saat ini, SKB sedang dikaji oleh Kementerian Keuangan. Selanjutnya kami juga akan berdiskusi dengan kementerian teknis terkait,” papar Erick.(sdk)