Kanal24 – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat adanya erupsi di Gunung Semeru di Jawa Timur, yang ditandai dengan munculnya kolom abu setinggi sekitar 1,5 kilometer di atas puncaknya.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan di Jakarta (19/11/2022) menyatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 15.58 WIB, dengan abu yang berwarna kelabu hingga coklat dan intensitas tebal yang condong ke arah utara dan timur laut.
“Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik,” ujarnya.
Hendra menyatakan bahwa saat ini Gunung Semeru memiliki status Level III atau Siaga. Ia merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yang terletak sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan di luar jarak 13 kilometer dari puncak, karena terdapat risiko terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, Hendra juga menyarankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena ada risiko terjadinya bahaya lontaran batu (pijar).
Hendra meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi terjadinya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi terjadinya lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Kini tercatat ada tiga erupsi Gunung Semeru, yaitu erupsi abu sekitar 400 meter yang berlangsung selama 111 detik pada pukul 05.16 WIB, erupsi abu sekitar 700 meter pada pukul 07.03 WIB, dan erupsi sekitar 1,5 kilometer pada pukul 15.58 WIB.
PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut dan terletak di dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Lumajang dan Malang.
Gunung api ini dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang terletak di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dan di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
ada 4 Desember 2022, pemerintah menaikkan status gunung api ini dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dan erupsi di Gunung Semeru.
Namun, setelah lima hari berselang dan terjadi penurunan aktivitas vulkanik pada 9 Desember 2022, pemerintah memutuskan untuk menurunkan status gunung api ini menjadi Level III atau Siaga.