KANAL24, Malang – Fakultas Vokasi UB aktif menggali potensi ekonomi digital yang dpat menjadi profesi bagi mahasiswanya. Kali ini melalui Web3 on Campus Fakultas Vokasi UB menghadirkan narasumber yang berprofesi sebagai NFT Creator dan manajemen Tokocrypto pada Senin (25/9/2023). Kepala Laboratorium Workshop Desain Dimas Fakhrudin menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari mengenalkan dunia digital kepada mahasiswa.
“Kegiatan hari ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan seluk beluk dunia digital dan profesi apa saja yang muncul dalam dunia tersebut yang dapat digeluti oleh mahasiswa Vokasi sejak masih mahasiswa,” kata Dimas.
Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Industri Kreatif dan Digital ini menghadirkan empat narasumber yaitu Wan Iqbal Chief Marketing Officer Tokocrypto, Aan Machfudzi NFT Creator, Gilang Gitarana NFT Creator dan Andreas marketing Community Lead Sermorpheus.
Gilang Gitarana NFT Kreator menjelaskan bahwa dalam dunia digital ini mahasiswa dapat menjadi crypto artis dengan memajang karya desain artnya dan menjual karya tersebut sehingga menjadi pemasukan bagi pelakunya. Dunia crypto artis ini cukup menjanjikan karena karya mereka dilihat oleh pengunjung secara global.
“Jika secara konvensional karyamu tidak banyak dilirik jangan kaget dalam dunia global tiba-tiba karyamu diminati banyak orang secara global,” kata Gilang.
Gilang optimis profesi crypto artis akan terus berkembang seiring dengan banyaknya desain visual yang dihasilkan sesuai dengan selera masing-masing. Untuk itu dirinya berharap mahasiswa Vokasi UB tidak ketinggalan dengan hal ini dengan terjun menjadi crypto artis.
“Sayang kalo punya desain gambar hanya di pajang di instagram paling hanya dapat like, jika di masukkan ke Web3 dapat menghasilkan uang yang besar,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wan Iqbal yang menjelaskan dalam dunia digital ini banyak muncul profesi baru aelain crypto artis. salah satunya adalah manajer community.
“Manajer Community ini juga penting karena dalam dunia ini ada beberapa grup melalui twitter, telegram dan lainnya sehingga dibutuhkan manajer community yang bertugas mengelola komunitas tersebut menjadi hidup dan produktif,” kata Wan Iqbal.
Kegiatan pengenalan potensi Web3 ini mendapat sambutan antusias dari puluhan mahasiswa Vokasi UB. Hal ini terlihat dari ruangan lab yang penuh oleh peserta dan banyaknya mahasiswa yang bertanya pada sesi tanya jawab.
Kepala Laboratorium Workshop Desain Dimas Fakhrudin mengaku akan membuat program tindak lanjut setelah pengenalan potensi industri Web3 agar nantinya mahasiswa Fakultas Vokasi dapat menjadi pelaku industri tersebut.
“Kami akan buat tindak lanjut jadi tidak hanya sebatas pengenalan pada hari ini saja. Apalagi kalo melihat antusias peserta pada kegiatan ini sangat bagus. tentu saja Vokasi UB tidak akan menbuang kesempatan dan potensi ini begitu saja,” pungkas Dimas. (sdk)