Kanal24, Malang – Fakultas Vokasi (FV) Universitas Brawijaya (UB) menggelar deklarasi bertemakan “Perang Melawan Tindak Kekerasan Seksual, Perundungan dan LGBT” di Gor Pertamina UB pada hari Jumat (29/09/2023). Acara ini diisi oleh Dr. dr. Sinta Murlistyarini, Sp D.V.E, SubSp DKE dan Dr. Lucky Endrawati, S.H., M.H yang dimoderatori oleh Susilowati, S.Sos, M.AB.
Dekan FV UB, Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos., M.A.B., Ph.D. menyampaikan bahwa acara ini penting digelar karena untuk merespon fenomena yang ada di semua lembaga, termasuk di perguruan tinggi. Isu yang hangat dibicarakan dan terjadi di kalangan masyarakat ini adalah perundungan seksual, pelecehan seksual, bullying, hingga LGBT.
“Sehingga, kita sebagai institusi pendidikan itu merespon ini dengan positif. Artinya dengan positif itu adalah mencegah agar di lingkungan kita tidak terjadi pelecehan seksual, bullying, dan LGBT. Nah, untuk mencegah itu kan perlu ada edukasi. Jadi, edukasi itu kepada semua civitas akademika UB, baik di kalangan mahasiswa, tendik, maupun dosen,” kata Kholid.
Kegiatan edukasi yang digelar ini menurut Kholid sebenarnya tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi memang mayoritas yang hadir adalah mahasiswa. Hal tersebut dilakukan agar mereka terhindar menjadi korban maupun pelaku.
“Misalkan, ini kan terjadi kalau ada hubungan atau relasi kuasa. Misalnya dosen dengan mahasiswa. Itu artinya ketika sebuah kondisi ada orang yang lebih berkuasa kepada yang lain, maka potensi tindakan tersebut. Sehingga, kita wajib menghindarkan hal tersebut. Nah, kita memberi keberanian mereka untuk melaporkan,” ujar Kholid.
Melalui kegiatan ini, maka FV memberikan keberanian kepada korban untuk melaporkan termasuk menyiapkan SOP jika ada mahasiswa yang memberikan laporan.
Sebagai tambahan informasi, FV ada Unit Layanan Terpadu Kekerasan Seksual dan Perundungan (ULTKSP). Selain itu, juga bekerja sama dengan Dharma Wanita UB di universitas maupun fakultas. Mereka berkontribusi memberikan layanan konsultasi dan pendampingan yang bersinergi.
Melalui kegiatan ini, Dekan FV berharap bahwa UB sebagai penyelenggara pendidikan dapat menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan tentram kepada semua pihak, sehingga UB dapat melakukan aktivitas dan belajar dengan baik.
Dr. dr. Sinta Murlistyar8ni, Sp D.V., SubSp DKE mengatakan bahwa bagi korban yang mengalami tindakan kekerasan seksual, perundungan, dan LGBT dapat melakukan laporan. Setelah melakukan laporan, tim dapat menemani korban.
Laporan yang harus disampaikan adalah bagaimana kejadiannya. Tapi, untuk nama korban dan pelaku dirahasiakan.
“Harapan kami itu, data-data semua itu lengkap. Jadi bagaimana kejadiannya dan kronologinya itu lengkap agar kami bisa memonitor dan menindaklanjuti,” beber Dr. Sinta.
Tindak lanjut yang dilakukan seperti apa yang dibutuhkan korban, contohnya seperti butuh pendampingan psikologi hingga psikiater, atau mungkin butuh visum. Jadi, jika sampai mengalami kekerasan seksual, perundungan, hingga LGBT atau bahkan sekedar mengetahui kejadian tersebut harus segera dilaporkan.
Dr. Lucky Endrawati, A.H., M.H yang menjadi pembicara dalam acara ini juga merespon baik acara yang digelar FV UB dan harus berkelanjutan. Hal tersebut dikarenakan yang menjadi korban kekerasan seksual, perundungan, hingga LGBT tidak hanya mahasiswa baru, tetapi juga mahasiswa lama atau mahasiswa yang sedang kuliah.
“Kasus seperti ini itu tidak memandang korban atau pelakunya mahasiswa baru, atau yang sedang kuliah karena setiap ada kesempatan pasti akan dilakukan oleh pelaku. Jadi, acara ini sangat baik,” kata Dr. Lucky.
Perundungan yang ada itu macam-macam, mulai dari perundungan verbal, fisik, sosial, dan yang lebih berbahaya itu perundungan secara cyber. Seperti yang telah disampaikan dalam materinya, seperti vcs atau video call sex juga termasuk perundungan. Oleh karena itu, bibit-bibit perundungan itu jika tidak segera ditangani atau cegah dengan baik dapat menimbulkan kekerasan seksual dan perundungan.
Melalui acara yang digelar FV UB ini, diharapkan tindakan kekerasan seksual, perundungan, dan LGBT dapat dicegah. Jika ada yang mengalami kejadian tersebut, korban dapat segera melakukan laporan ke ULTKSP atau Dharma Wanita UB yang siap membantu. Rasa takut melapor mungkin ada, tetapi jika tidak segera dilaporkan akan menimbulkan tekanan. Oleh karena itu, segera laporkan dan dapatkan bantuan dari ULTKSP UB. (nid/suk)
Hmm is anyone else encountering problems with the pictures on this blog loading? I’m trying to figure out if its a problem on my end or if it’s the blog. Any feed-back would be greatly appreciated.