Kanal24, Malang – Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menggelar Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) bagi mahasiswa baru program pascasarjana tahun akademik 2025/2026 pada Rabu (20/08/2025). Acara yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana Fapet UB ini mengusung tema “Transformasi Intelektual Pascasarjana menuju Insan Akademik yang Adaptif, Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan ini diikuti oleh 81 mahasiswa baru yang terdiri dari mahasiswa magister (S2) dan doktoral (S3), termasuk mahasiswa fast track. ORDIK menjadi wadah pengenalan sistem akademik, budaya ilmiah, hingga strategi publikasi internasional.
Baca juga:
Mahasiswa UB Tingkatkan Literasi Untuk Anak Usia Dini

Dorongan Transformasi Intelektual dari Dekan Fapet UB
Dekan Fapet UB, Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, S.Pt., M.P., ASEAN Eng., menekankan pentingnya transformasi intelektual yang tidak hanya berhenti pada publikasi jurnal, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan industri.
“Selama ini publikasi hanya dipandang sebatas kewajiban akademik. Ke depan, mahasiswa pascasarjana Fapet UB harus mampu menghasilkan riset yang bermanfaat, berdampak, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat serta perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk segera bergabung dalam kelompok riset fakultas agar kolaborasi penelitian dapat terarah dan menghasilkan publikasi bereputasi. Selain itu, Prof. Halim menegaskan pentingnya etika dan sikap akademik yang baik. “Prestasi akademik akan percuma tanpa attitude yang benar. Intelektual sejati harus menyatukan kemampuan berpikir, solusi, dan karakter,” tambahnya.
Fokus Internasionalisasi dan Publikasi
Ketua panitia ORDIK, Prof. Dr. Ir. Herly Evanuarini, S.Pt., M.P., menjelaskan bahwa tahun ini Fapet UB memberikan penekanan lebih pada aspek internasionalisasi dan publikasi.
“Mahasiswa S2 dituntut lulus maksimal tiga tahun, dengan kewajiban minimal dua publikasi bereputasi internasional terindeks Scopus. Untuk itu, kami menghadirkan materi tentang technical writing, publikasi, hingga peluang double degree dan kolaborasi internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa monitoring akademik akan dilakukan secara intensif agar mahasiswa dapat menyelesaikan studi tepat waktu. “Kami ingin memastikan seluruh mahasiswa mendapat pendampingan optimal sejak awal,” tegasnya.
Perspektif Mahasiswa Baru Fast Track
Salah satu peserta ORDIK, Arya Wahyu Surya Kusuma, mahasiswa program fast track dari S1 ke magister Fapet UB, menyampaikan pengalamannya.
“Saya memilih melanjutkan ke Fapet UB karena kualitas akademiknya yang sangat baik dan masuk tiga besar nasional. Fokus riset saya nantinya adalah teknologi hasil ternak, khususnya pangan fungsional,” kata Arya.

Baca juga:
Rektor UB: Kemerdekaan adalah Kebebasan Berpikir dan Berinovasi
Ia juga mengaku kegiatan ORDIK sangat bermanfaat untuk mengenal lebih jauh lingkungan akademik UB. “Karena dulu masa S1 saya sempat daring, ORDIK kali ini membantu saya memahami fasilitas, budaya, dan sistem yang ada di kampus. Harapan saya tentu bisa lulus tepat waktu dengan hasil cumlaude,” tambahnya.
Menuju Pascasarjana Adaptif dan Berdaya Saing Global
Melalui rangkaian ORDIK ini, Fapet UB meneguhkan komitmennya dalam mencetak lulusan pascasarjana yang adaptif, berkarakter, dan mampu bersaing di tingkat global. Dengan dukungan riset kolaboratif, publikasi internasional, serta nilai-nilai akademik yang kuat, Fapet UB berharap mahasiswa barunya dapat menjadi bagian penting dari pencapaian Indonesia Emas 2045. (nid/dht)