Kanal24, Malang – Di tengah gaya hidup konsumtif dan tren impulsif di kalangan mahasiswa, kesadaran literasi keuangan menjadi semakin mendesak. Menjawab fenomena tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) melalui di Laboratorium Investasi dan Pasar Modal, bersama Infobank Digital dan Tugu Insurance menggelar Infobank Financial Literacy Roadshow 2025 bertema “Bijak Kelola Keuangan, Tenang di Masa Depan” pada Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak dan manajemen risiko melalui asuransi, sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa kestabilan finansial tidak tercipta dari gaya hidup konsumtif, tetapi dari kebiasaan mengatur dan melindungi diri secara finansial sejak dini.
Ketua pelaksana sekaligus dosen Prodi Akuntansi FEB UB, Muhammad Dimar Alam, S.E., M.Acc., menyoroti perilaku finansial mahasiswa masa kini yang cenderung impulsif.
“Banyak mahasiswa yang terbiasa dengan gaya hidup konsumtif, seperti sering bekerja dari kafe atau membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Padahal, literasi keuangan bukan sekadar tahu teori, tapi juga soal kesadaran untuk mempraktikkannya,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi penting karena banyak mahasiswa yang sudah mempelajari konsep literasi keuangan di kelas, tetapi belum mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.

“Kesadaran diri adalah kuncinya. Mereka tahu ilmunya, tapi belum tentu mau mempraktikkannya. Di sinilah pentingnya edukasi seperti ini,” tambah Dimar.
Selain pengelolaan keuangan, Dimar juga menekankan pentingnya manajemen risiko melalui asuransi.
“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa risiko bisa dikelola, salah satunya dengan asuransi. Ini bentuk literasi finansial yang utuh,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 230 mahasiswa, baik dari lingkungan UB maupun kampus lain di Malang. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kesadaran untuk memperbaiki perilaku finansial mulai tumbuh di kalangan generasi muda.

Sementara itu, Dekan FEB UB, Abdul Ghofar, S.E., M.Si., M.Acc., DBA., Ak., CA, menegaskan bahwa tingkat literasi asuransi di Indonesia masih rendah, bahkan pada tahun 2025 baru mencapai 45,5%.
“Kalau dibandingkan dengan negara-negara maju, tingkat penetrasi asuransi kita masih jauh tertinggal. Padahal, asuransi adalah bentuk proteksi dari risiko finansial. Tanpa perlindungan, keuangan pribadi bisa goyah saat risiko benar-benar terjadi,” jelasnya.
Ghofar berharap kegiatan ini mampu menanamkan kesadaran finansial yang lebih matang di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa harus sadar bahwa hidup ini bukan hanya untuk foya-foya. Mereka harus bijak mengelola keuangan agar bisa mandiri secara finansial di masa depan,” tegasnya.
Ke depan, FEB UB berencana menjadikan kegiatan literasi keuangan seperti ini sebagai program berkelanjutan, dengan format yang lebih aplikatif agar mahasiswa tidak hanya paham teori, tetapi mampu menerapkan strategi finansial yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.(Din/Pgh)
 
			 
			










 
															