KANAL24, Malang – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya bersama mitra PT. Success Victory melakukan pengabdian dengan tajuk Peningkatan Kapasitas Keahlian bagi Para Internal Auditor dan Calon Internal Auditor Perhotelan dalam Mendeteksi Kecurangan, Kamis (4/11/2021) di Hotel Victory, Batu.
Narasumber pada pengabdian ini adalah Dr. Zaki Baridwan selaku dosen FEB UB dan Dr. Dwi Ekasari Harmadji yang merupakan mitra praktisi pengusaha PT. Success Victory, dengan dihadiri oleh General Manager (GM) dan para internal auditor dari perhotelan di Kota Wisata Batu.
Zaki mengatakan para akademisi perlu memberikan kontribusi keahlian yang dimiliki khususnya dibidang auditing kepada para praktisi bisnis. Keahlian auditing dipelukan oleh praktisi khususnya yang bertugas sebagai Internal Auditor.
“Sering dikeluhkan bahwa tidak efisiennya dan tidak efektifnya operasi sehingga kinerja yang ditetapkan tidak tercapai dan laba yang ditargetkan tidak sesuai harapan. Kondisi ini diperparah lagi dengan pandemic covid-19. Para praktisi juga tidak menyadari bahwa tidak tercapainya target yang ditetapkan, salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsinya Internal Auditor. Para Internal Auditor belum sepenuhnya memahami fungsi yang seharusnya dilakukan, disisi lain kebanyakan departemen lain merasa bahwa Internal Auditor tidak dipandang sebagi partner dalam menjalan bisnis namun dianggap sebagai watchdog yang selalu menakutkan,” jelasnya.
Manajemen Perhotelan perlu memperhatikan lingkungan pengendalian dalam memimpin bisnis perhotelan. Salah satu konsep yang dapat diimplementasikan oleh manajemen perhotelan adalah menerapkan konsep lingkungan pengendalian konsep COSO. Dalam konsep ini, Internal Auditor harus berfungsi sehingga dapat menjamin keandalan Pelaporan keuangan,;menjamin efektivitas dan efisiensi Operasi, menjamin kemanan aset perhotelan dan menjamin kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Para Internal auditor harus memperhatikan implementasi tujuh pengendalian yaitu pengendalian Organisasional, pengendalian dokumentasi, pengendalian pertanggungjawaban aset, pengendalian praktik manajemen, pengendalian operasional pusat data, pengendalian otorisasi dan pengendalian hak akses.
Dalam melaksanakan fungsinya, internal auditor tidak hanya focus pada pemeriksaan keuangan saja namun juga harus melakukan pemeriksaan operasional yang terkait efektif dan efisensi nya fungsi dan tugas yang dilakukan oleh tiap departemen yang ada dalam struktur organisasi perhotelan. Oleh karena itu, tim internal auditor perhotelan tidak hanya menguasai ilmu akuntansi saja, tetapi harus juga menguasai pengetahuan non akuntansi.
“Hal yang menarik dari hasil diskusi disampaikan oleh peserta bahwa kebanyakan pegawai/staf perhotelan memandang internal auditor adalah sebagai musuh mereka. Pandangan inilah yang harus dirubah bahwa sesunguhnya intenal auditor seharusnya dipandang sebagai partner mereka dalam mencapai tujuan bersama. Para peserta juga menanyakan isu perangkapan jabatan yang dikuatirkan adanya risiko kecurangan semakin tinggi. Solusi yang diberikan adalah perangkapan jabatan boleh namun tidak meningkatan risiko kecurangan dan juga harus memperhatikan cost dan benefitnya. Serta kami juga memberikan langkah-langkah bagaimana melakukan strategi audit memperoleh bukti dalam mendeteksi kecurangan antara lain melakukan inspeksi, observasi, konfirmasi, perhitungan ulang dan prosedur analitis,” tandasnya. (Meg)