Kanal24, Malang – Transformasi sektor koperasi dan UMKM kini berada di persimpangan penting. Di tengah tekanan globalisasi, disrupsi digital, serta tantangan pembiayaan, Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang mampu mengarahkan kebijakan secara tepat. Penunjukan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto pada reshuffle Kabinet Merah Putih menjadi momentum penting untuk memperkuat fondasi sektor ini.
Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK), sebagai organisasi yang telah mendampingi pelaku usaha kecil lebih dari empat dekade, menyambut baik keputusan tersebut. Ketua PUPUK, Abdul Sobur, menilai Ferry adalah figur yang memahami secara mendalam kebutuhan koperasi dan UMKM. “Kami menyampaikan selamat dan dukungan penuh kepada Bapak Ferry Juliantono. Beliau adalah sahabat kami yang memahami tantangan sekaligus peluang besar di sektor koperasi dan UMKM,” ujarnya di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Baca juga:
BookTok: Buku Kembali Laris Karena TikTok
Tiga Prioritas Utama untuk Koperasi dan UMKM
Sobur menegaskan, kepemimpinan Ferry diharapkan menjadi momentum akselerasi. Ada tiga prioritas utama yang dinilai mendesak untuk diwujudkan. Pertama, memperkuat akses pembiayaan inklusif dengan penjaminan kredit yang lebih tangguh. Kedua, mendorong digitalisasi koperasi agar tetap relevan di tengah perkembangan teknologi. Ketiga, membangun sinergi program pemberdayaan antara pemerintah, asosiasi, dan masyarakat sipil, termasuk PUPUK.
PUPUK sendiri sejak 1980-an dikenal konsisten mendampingi pelaku UMKM di perkotaan dan pedesaan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, jejaring usaha, dan akses pasar. Dukungan ini membuat PUPUK percaya bahwa kolaborasi dengan pemerintah di bawah kepemimpinan Ferry akan mempercepat transformasi koperasi dan UMKM.
PUPUK sebagai Mitra Strategis Pemerintah
Dengan pengalaman panjangnya, PUPUK menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam agenda pemberdayaan UMKM. Program yang ditawarkan meliputi peningkatan daya saing, modernisasi koperasi, serta strategi ekspansi pasar ke skala nasional maupun internasional. “Koperasi dan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan kepemimpinan Menkop yang baru, kami optimis arah kebijakan ke depan akan semakin pro-UMKM dan memberi dampak nyata bagi jutaan pelaku usaha kecil,” pungkas Sobur.
Profil Ferry Juliantono
Ferry Juliantono bukan nama asing dalam dunia aktivisme dan politik. Lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967, ia menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjadjaran (1993) dan melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Indonesia dengan fokus Ekonomi Politik Internasional.
Selain dikenal sebagai politisi Gerindra, Ferry merupakan aktivis yang vokal memperjuangkan hak-hak rakyat. Pada 2008, ia bahkan pernah ditahan sebagai tahanan politik karena memimpin demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di era Presiden SBY. Kiprahnya juga terlihat dalam organisasi petani, nelayan, dan buruh. Sejak 2005, ia menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Tani Indonesia sekaligus Wakil Direktur Pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan). Saat ini, ia juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Baca juga:
Discrete Choice Experiment Jadi Metode Penting Riset Peternakan
Reshuffle Kabinet Merah Putih
Pelantikan Ferry sebagai Menteri Koperasi dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara dalam reshuffle Kabinet Merah Putih jilid I. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa reshuffle dilakukan setelah evaluasi berkelanjutan yang dilakukan Presiden terhadap kinerja kabinet.
Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo memandu sumpah jabatan yang menegaskan komitmen para menteri untuk bekerja sepenuh hati demi bangsa. Kehadiran Ferry di kabinet diharapkan menjadi angin segar, terutama bagi koperasi dan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. (nid)