Kanal24, Malang – Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) resmi membuka acara Constitutional Festival 2024 dengan tema “Meninjau Judicial Restraint dan Judicial Activism dalam Kontestasi Politik Guna Menjamin Legitimasi Hukum.” Opening ceremony yang digelar pada Jumat (13/09/2024) ini dihadiri oleh sejumlah tokoh hukum, perwakilan dari Mahkamah Konstitusi (MK), serta delegasi dari berbagai universitas di Indonesia.
Nurhasyim, Ketua Pelaksana Constitutional Festival 2024, menyampaikan bahwa acara ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Fakultas Hukum UB sejak 2013. “Kami sebagai mahasiswa hukum merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan event ini. Acara ini sudah menjadi rutinitas dan kewajiban bagi kami, terutama melalui forum kajian dan penelitian hukum FH UB yang telah bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi selama 11 tahun terakhir,” ungkapnya.
Nurhasyim menjelaskan bahwa Constitutional Festival 2024 terdiri dari beberapa rangkaian acara utama, yaitu Opening Ceremony, Kompetisi, dan Closing Ceremony yang akan diakhiri dengan Seminar Hukum Nasional. Setelah pembukaan, acara akan dilanjutkan dengan Technical Meeting yang membahas aspek teknis kompetisi yang digelar pada Sabtu (14/09/2024). Kompetisi ini meliputi Perancangan Undang-Undang dan Artikel Ilmiah, yang diikuti oleh delegasi dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
Tujuan utama dari festival ini, menurut Nurhasyim, adalah untuk memperkuat relasi dan silaturahmi antara mahasiswa hukum dan Mahkamah Konstitusi, serta menjalin diskusi terkait isu-isu hukum terkini. “Output dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan penelitian dan kajian bagi kami, khususnya mengenai materi-materi hukum yang relevan dengan kondisi saat ini,” tambahnya.
Constitutional Festival 2024 juga menjadi wadah bagi mahasiswa hukum untuk berkembang, memahami isu-isu hukum yang sedang hangat, dan berdiskusi secara mendalam. Nurhasyim menjelaskan bahwa selain kompetisi, acara ini juga menghadirkan berbagai hiburan, serta sesi diskusi yang dipandu oleh para ahli hukum, termasuk Keynote Speaker dari Mahkamah Konstitusi.
Sejak awal pelaksanaannya pada tahun 2013, festival ini mendapatkan dukungan penuh dari Mahkamah Konstitusi. “Kami telah menjalin kerja sama yang erat dengan Mahkamah Konstitusi, di mana setiap tahunnya mereka turut serta dalam menyumbangkan dana dan menghadirkan pembicara di Seminar Hukum Nasional,” ujar Nurhasyim.
Mahkamah Konstitusi tidak hanya berkontribusi dalam bentuk finansial, tetapi juga secara aktif terlibat dalam memberikan materi kepada para mahasiswa dan peserta festival. Diskusi yang melibatkan MK diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai konsep Judicial Restraint dan Judicial Activism dalam sistem peradilan di Indonesia.
Selain itu, acara ini menjadi momentum penting bagi FH UB dalam menjalin kerja sama lintas universitas, dengan melibatkan berbagai delegasi dari kampus-kampus ternama di Indonesia. “Melalui kompetisi dan diskusi ini, kami ingin mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan berkontribusi dalam perkembangan hukum di Indonesia,” kata Nurhasyim.
Acara puncak Closing Ceremony akan digelar dengan seminar nasional yang dihadiri oleh para ahli hukum dan praktisi, menjadikan Constitutional Festival 2024 sebagai salah satu ajang paling bergengsi di dunia akademik hukum Indonesia. (sil/nid)