Kanal24, Malang – Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) sukses menggelar International Student Seminar and Awarding Day, ASEAN Virtual Student Opinion Competition (AviSOC) 2023. Acara ini digelar pada Rabu (15/11/2023) secara hybrid di Ruang Auditorium, Lantai 10, Gedung E, FIA UB, dan disiarkan langsung melalui YouTube dengan channel UBTV Livestream.
Keynote speech pada acara ini mengusung tema besar, yaitu “Humanity in Crisis: Empathy, Compassion, and Action”. Pidato utama ini disampaikan oleh Imam Muhammad Shamsi Ali, Ph.D., seorang US Muslim Interfaith Leader dan Frequent United Nations and International forum speaker.
Selain itu, International Student Talkshow di AviSOC 2023 ini bertemakan “Global Citizenship and Cultural Competence: Thriving in a Diverse World” yang turut menyemarakkan dengan acara dengan menghadirkan empat narasumber luar biasa, yakni Muhammed Jawo dari Gambia, Darwish K. Tahiry dari Afghanistan, Arcenia M. Martins dari Timor Leste, dan Irdhina N. Ramadhana dari Indonesia.
Ketua Pelaksana AviSOC 2023, Aulia Luqman Aziz, SS., S.Pd., M.Pd., menyatakan rasa gembira atas keberhasilan acara ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai lembaga lintas negara sejak tahun 2021. Mitra-mitra tersebut antara lain School of Government University Utara Malaysia, Faculty of Law and Political Science, juga beberapa University of Thailand, dan Tarlac Agriculture University Filipina. Tahun ini, FIA UB juga bekerjasama dengan The SEAMEO Regional Centre for Lifelong Learning (SEAMEO CELLL) yang merupakan organisasi pengembangan pendidikan sepanjang hayat berbasis di Vietnam.
Menariknya, jumlah peserta AviSOC 2023 mengalami peningkatan signifikan. Negara-negara yang turut berpartisipasi mencakup hampir seluruh wilayah Asia Tenggara, kecuali Laos.
“Pada tahun sebelumnya, kami menerima sekitar 500 karya dari 5 negara Asia Tenggara. Untuk tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 759 karya dari 9 negara di Asia Tenggara.” ungkap Aulia.
Aulia juga menyatakan bahwa dengan antusiasme tinggi masyarakat Asia Tenggara terhadap kompetisi ini, FIA UB berharap dapat melanjutkan di tahun depan. Keputusan tersebut akan bergantung pada kebijakan pimpinan FIA. Namun, pihaknya berharap dapat melibatkan lebih banyak negara di kawasan ASEAN, bahkan mencapai partisipasi dari seluruh 10 negara anggota.
Kompetisi ini membuktikan bahwa minat dan partisipasi mahasiswa dalam mengemukakan pendapat dan solusi terhadap isu global semakin meningkat. Keberhasilan AviSOC 2023 ini diharapkan dapat menjadi pijakan untuk penyelenggaraan yang lebih besar dan lebih inklusif di masa mendatang. (nid/skn)