Kanal24, Malang — Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan unggulan dalam kerja sama internasional dengan menjadi penyelenggara resmi Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) di wilayah Malang. Ujian sertifikasi bahasa Jepang yang dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia ini digelar pada Minggu (06/07/2025), dan melibatkan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Tiga Lokasi, Ribuan Peserta, Satu Standar Internasional
JLPT bukan sekadar ujian kebahasaan biasa. Ujian ini diakui secara global dan menjadi tolok ukur kompetensi bahasa Jepang bagi pelajar, profesional, maupun penggemar budaya Jepang di berbagai belahan dunia. Di Malang, pelaksanaan JLPT tersebar di tiga titik utama: Fakultas Ilmu Budaya UB untuk peserta level N4, STIE Malang Kucecwara (ABM) untuk level N1, N2, dan N5, serta SMK Negeri 2 Malang untuk level N3 dan sebagian N4.
Baca juga:
Bank BJB Jajaki Kerjasama Strategis dengan FIB UB
“Pelaksanaan JLPT ini memerlukan manajemen yang solid karena skala ujian sangat besar dan waktunya bersamaan di seluruh dunia,” ujar Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa FIB UB sekaligus Penanggung Jawab Wilayah JLPT Malang. “Di wilayah Malang saja, peserta mencapai lebih dari 3.000 orang.”

Partisipasi Nasional, Daya Tarik Malang
Peserta JLPT di Malang bukan hanya datang dari wilayah sekitar, tetapi juga dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, hingga Banda Aceh. Kota Malang dipilih karena dua alasan utama: kualitas akademik penyelenggara dan kenyamanan kota sebagai destinasi wisata pendidikan.
“Banyak peserta yang secara sengaja memilih Malang karena FIB UB memiliki reputasi kuat dalam penyelenggaraan ujian berskala besar dan karena suasana kota ini yang mendukung,” tambah Dr. Aji.
Dikelola oleh Tenaga Profesional dan Alumni Bahasa Jepang
Untuk mengelola ujian berskala besar ini, FIB UB mengerahkan lebih dari 300 orang pengawas dan asisten pengawas yang berasal dari dosen, guru, tenaga kependidikan, serta alumni prodi Sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang dari UB, UNESA, dan institusi lainnya di Jawa Timur.
“Koordinasi lintas lokasi, lintas jenjang, dan lintas institusi menjadi kunci sukses pelaksanaan. Ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga komitmen kolektif,” tegas Dr. Aji.
Khusus untuk asisten pengawas, panitia melibatkan staf dari institusi mitra serta relawan berpengalaman dalam pelaksanaan ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi. Standar kompetensi para pengawas juga dijaga dengan pelatihan dan briefing teknis secara menyeluruh sebelum ujian berlangsung.
Sistem Terstandarisasi dari Jepang
Sebagai tes yang dikelola langsung oleh Japan Foundation, JLPT menjamin kualitas dan kredibilitasnya melalui sistem evaluasi yang sangat ketat. Seluruh lembar jawaban peserta dikirim ke Jepang untuk dikoreksi secara digital, sebelum hasilnya dikirim kembali kepada panitia lokal untuk didistribusikan ke peserta.
Saat ini, JLPT hanya diselenggarakan di 14 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Malang. Keberadaan Malang sebagai salah satu pusat ujian menjadi pengakuan tersendiri terhadap kapasitas FIB UB.
Menjadi Simbol Kapasitas Global FIB UB
Keberhasilan FIB UB dalam menyelenggarakan JLPT 2025 membuktikan kesiapan logistik dan teknis, dan juga memperkuat citra institusi sebagai pusat unggulan dalam kerja sama internasional dan pengembangan kebahasaan.
Baca juga:
FIB UB Gandeng PT Sunlife Pastikan Lulusan Siap Kerja
“Tes ini bukan hanya soal menjawab soal, tetapi soal membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam skala global. Dan FIB UB telah menunjukkan kapasitas itu,” tutup Dr. Aji dengan penuh keyakinan.
JLPT di Malang Bukan Sekadar Ujian
Penyelenggaraan JLPT oleh FIB UB pada 6 Juli 2025 menjadi cermin dari komitmen dan kesiapan institusi pendidikan Indonesia dalam menjawab tantangan globalisasi. Tidak hanya menguji kemampuan bahasa Jepang, kegiatan ini juga mempererat jejaring akademik dan memperluas cakrawala para peserta yang ingin mengakses dunia melalui bahasa. Dengan tata kelola yang profesional dan dukungan SDM berkualitas, FIB UB telah meneguhkan perannya dalam peta pendidikan global. (nid)