Kanal24, Malang – Di tengah perlombaan global menuju riset berbasis kolaborasi dan data, tantangan utama dunia akademik justru sering muncul dari hal paling mendasar: sulitnya menemukan mitra penelitian yang tepat. Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) mencoba menjawab masalah itu melalui pengembangan ExpertLink, sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mempertemukan peneliti, dosen, dan institusi dalam ekosistem riset yang lebih efisien dan terhubung.
Keberadaan ExpertLink menjadi relevan di tengah kebutuhan akan riset lintas disiplin yang cepat, relevan, dan berdampak. Banyak peneliti kesulitan menemukan kolaborator, menghadapi keterbatasan akses pendanaan, dan minim visibilitas akademik. Platform ini menawarkan solusi melalui sistem eksplorasi riset berbasis AI yang mampu merekomendasikan mitra penelitian hanya dalam hitungan detik.
“ExpertLink memiliki layanan rekomendasi pintar yang bisa mencocokkan proposal atau deskripsi proyek dengan pakar akademik yang relevan,” jelas Rizal, salah satu pengembang dari tim dosen FILKOM UB. “Dengan pendekatan Topic Modelling dan Information Retrieval, sistem ini mempertimbangkan riwayat penelitian sebelumnya, sehingga hasil pencocokan menjadi lebih akurat dan sesuai kebutuhan.”

Lebih dari sekadar alat pencarian, ExpertLink menghadirkan Dashboard Eksploratif yang menampilkan tren riset, topik populer, hingga peta distribusi penelitian di berbagai bidang. Dengan fitur ini, universitas dapat memetakan keunggulan riset internal, mengenali arah pengembangan akademik, serta mengidentifikasi potensi kolaborasi lintas disiplin.
“Melalui visualisasi data yang informatif, pengguna dapat menemukan peluang penelitian baru sekaligus memperluas jejaring akademik,” lanjut Rizal. Ia menambahkan bahwa tim juga menghadirkan ExpertLink Edu, layanan yang memungkinkan setiap universitas memiliki portal eksplorasi riset sendiri untuk meningkatkan visibilitas akademiknya.
Melalui ExpertLink Edu, institusi dapat menampilkan hasil riset kepada publik dan industri secara lebih terbuka, memperkuat reputasi di tingkat nasional maupun internasional. Semua proses pengembangan, pembaruan, dan pemeliharaan sistem ditangani langsung oleh tim ExpertLink, sehingga pihak kampus dapat berfokus pada riset dan inovasi tanpa terbebani urusan teknis.
Dengan kombinasi antara rekomendasi berbasis AI, dashboard analitik riset, dan layanan Edu untuk institusi, ExpertLink bukan sekadar platform digital, tetapi juga katalis bagi transformasi riset kolaboratif di Indonesia. FILKOM UB berharap, teknologi ini akan mempercepat terwujudnya penelitian produktif, memperluas kemitraan strategis, serta memperkuat jembatan antara akademisi dan industri menuju ekosistem inovasi berkelanjutan.(Din)