KANAL24, Malang – Vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah sebagai syarat untuk mencapai herd immunity membutuhkan sosialisasi dan edukasi secara masif ke berbagai kalangan termasuk pelajar.
Hal ini dikarenakan belum semua lapisan masyarakat mengerti dan mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksinasi.
Melalui program Gerakan Nasional Revolusi Mental, Universitas Brawijaya mengambil peran untuk terjun langsung melakukan pendampingan melalui kegiatan kampus mengajar yang berlokasi di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Roudlotul Ulum, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Kegiatan pengabdian masyarakat melalui edukasi mengenai Urgensi Vaksinasi untuk usia sekolah dasar, Animal Welfare,dan pemanfaatan media digital untuk pembelajaran, dan Kaderisasi dokter kecil dilakukan sejak 11-15 Oktober pekan lalu. Materi ini diharapkan dapat membantu bapak/ibu guru dalam menjalankan proses belajar mengajar di masa pandemi.
Seluruh tim yang terdiri dari empat dosen pendamping dan mahasiswa lintas fakultas, yaitu Ns. Akhiyan Hadi S, S.Kep., M.Biomed (Fakultas Kedokteran), lsma Adila, S.l.Kom, M.A (FISIP), Drh. Dodik Prasetyo, M.Vet (Fakultas Kedokteran Hewan), Kristanto Adi Nugroho, ST. MT (Vokasi). Dan didukung oleh tim mahasiswa, Fanny Fauri Salsabillah Surya (Fakultas Kedokteran) Syahrillah, Mardiyyah Ahyani (Fakultas Kedokteran), Embun Nadha Pawestri (FISIP) , Ainrisq Auliya Rifai (Fakultas Kedokteran Hewan), Anton Hendra Kusuma (VOKASI)
Adapun pada kegiatan tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diwakili oleh Isma Adila, S.I.Kom, M.A selaku dosen pendamping dari jurusan Ilmu Komunikasi dan Embun Nada Pawestri (jurusan Ilmu Komunikasi 2018) dari perwakilan mahasiswa, menyampaikan materi tentang urgensi vaksinasi pada usia sekolah dasar, juga mengenai teknis PTM pasca vaksinasi. Dalam materi tersebut, para siswa diberikan pemahaman mengenai pengertian pentingnya vaksinasi, juga bagaimana meminimalisir KIPI. Juga yang tidak kalah pentingnya, penekanan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan pasca vaksinasi, terutama untuk kegiatan belajar-mengajar tatap muka.
“Kami menjelaskan pentingnya vaksinasi sebagai syarat agar kegiatan tatap muka dapat berlangsung. Begitu pula kegiatan lainnya. Selain itu informasi yang benar mengenai vaksinasi dapat mengurangi efek hoaks vaksinasi yang beredar di masyarakat,” kata Isma
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang diwakili oleh ibu Pusvita Yuana, S.E., M.Sc. selaku dosen pendamping dari jurusan manajemen dan Rizqi Dwi Setiawan (ekonomi Islam 2019) dari perwakilan mahasiswa, memberikan materi dan ajakan untuk semangat menabung. Dalam materi tersebut, para siswa diberikan pemahaman tentang pengertian menabung, manfaat dan tujuan menabung, serta bagaimana mengatur keuangan dengan baik sehingga diharapkan para siswa mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (sdk)