Kanal24, Malang – Fenomena integritas di perguruan tinggi menjadi salah satu isu penting yang patut mendapat perhatian. Perubahan sosial, dinamika akademik, serta tuntutan transparansi dan akuntabilitas membuat institusi pendidikan tinggi dituntut untuk membangun budaya integritas yang kokoh. Untuk merespons hal ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku “Dilema Integritas Perguruan Tinggi”, sebagai ruang diskusi sekaligus bentuk apresiasi terhadap karya akademik dosen dan mahasiswa.
Acara bertajuk Bedah Buku Dilema Integritas Perguruan Tinggi ini berlangsung pada Senin (08/09/2025) di Auditorium Nuswantara, Gedung B Lantai 7, FISIP UB. Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Arna Dea Septiananda (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan 2023 FISIP UB), Ahmad Lutfi, S.Sos., M.A.P. (Dosen Administrasi Publik Universitas Merdeka Malang), serta Dr. Muhtar Haboddin, S.IP., M.A. (Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UB). Acara dipandu oleh Ketua Pelaksana, Irma Fitriana Ulfah, S.IP., M.Si., yang menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar bedah buku, melainkan juga metode pembelajaran alternatif bagi mahasiswa.
Baca juga:
UB Dorong Mahasiswa Berwawasan Holistik Global

Menurut Irma, urgensi penyelenggaraan bedah buku ini terletak pada tiga hal utama. Pertama, sebagai ruang pembelajaran yang telah menjadi tradisi khususnya di Program Studi Ilmu Pemerintahan. Kedua, bedah buku ini merupakan wujud apresiasi terhadap karya bersama dosen dan mahasiswa, sekaligus menjadi contoh nyata bagi mahasiswa baru untuk berani berkarya melalui tulisan. Ketiga, acara ini menjadi wadah diskusi mengenai penerapan zona integritas di perguruan tinggi, tema yang relevan dan krusial dalam perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Kegiatan ini diikuti sekitar 150 mahasiswa, mayoritas mahasiswa baru Ilmu Pemerintahan FISIP UB angkatan 2025, termasuk satu kelas inovasi pemerintahan yang ikut serta bersama para penulis buku tersebut. Antusiasme peserta terlihat dari keinginan mereka untuk menjadikan kegiatan ini sebagai ruang diskusi yang berbeda dari rutinitas kuliah di kelas.
Baca juga:
EM UB Sosialisasikan Rekrutmen Baru untuk Maba UB
Dalam sesi acara, penulis buku memaparkan isi karyanya yang mengulas dilema integritas di lingkungan perguruan tinggi. Setelah itu, Ahmad Lutfi selaku pembedah memberikan kritik, masukan, serta saran konstruktif atas isi buku, membuka ruang refleksi tentang bagaimana konsep integritas dapat diimplementasikan secara nyata. Diskusi tersebut diharapkan mampu membekali mahasiswa untuk menginternalisasi nilai integritas, tidak hanya dalam kehidupan akademik, tetapi juga ketika nantinya berkiprah di berbagai instansi maupun ruang publik.
Harapannya, kegiatan semacam ini dapat memperluas wawasan mahasiswa baru mengenai pentingnya integritas, menumbuhkan semangat literasi, serta mendorong mereka untuk aktif menulis dan berdiskusi. Lebih jauh, FISIP UB berupaya agar kegiatan bedah buku dapat menjadi tradisi akademik yang konsisten, sehingga tidak hanya sekadar memperkaya khasanah ilmu, tetapi juga memperkuat budaya integritas di perguruan tinggi. (nid/dpa)