Kanal24, Jakarta – Pengembangan pendidikan tinggi menjadi fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan adaptif di tengah tantangan zaman. Dalam ekosistem birokrasi dan lembaga negara, kebutuhan akan peningkatan kapasitas intelektual melalui jenjang pascasarjana kian mendesak, terutama untuk mendukung lahirnya kebijakan berbasis kajian akademik yang kuat.
Inilah semangat yang dibawa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) saat menjajaki kerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), melalui pertemuan antara Dekan FISIP UB dan Ketua MPR RI di Kompleks Parlemen Senayan.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Dr. Ahmad Imron Rozuli, melakukan kunjungan audiensi ke kantor Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (8/7/2025). Pertemuan tersebut membahas peluang kolaborasi strategis dalam bidang pendidikan tinggi, khususnya bagi para staf dan tenaga ahli MPR.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat selama sekitar 30 menit itu, Ahmad Imron menyampaikan keinginan FISIP UB untuk memfasilitasi staf MPR melanjutkan studi di jenjang magister (S2) maupun doktoral (S3). Ia mencontohkan kerja sama serupa yang sudah dijalin dengan pemerintah daerah di Nabire.
“Seperti saat ini kami sudah punya kerjasama dengan Nabire. Beberapa stafnya kuliah di kami dengan daring. Beberapa pertemuan saja untuk kuliah luring di Malang,” paparnya.
Tak hanya itu, FISIP UB juga membuka opsi pengembangan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) melalui pembukaan program studi di UB Jakarta, tepatnya di kawasan Tebet.
“Kami juga punya UB Jakarta di daerah Tebet, perencanaannya FISIP juga akan punya prodi di UB Jakarta. Ini juga bisa jadi opsi untuk para staf atau tenaga ahli di MPR,” jelas Ahmad Imron.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Imron menyebutkan bahwa FISIP UB telah menjalin kerja sama dengan Komisi Kajian Ketatanegaraan (K3) MPR RI dalam bentuk penguatan akademik dan kajian konstitusi. Ia juga menyampaikan undangan kepada Ahmad Muzani untuk memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa FISIP UB yang direncanakan berlangsung pada September atau Oktober mendatang.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia mendukung penuh inisiatif FISIP UB untuk membuka akses pendidikan pascasarjana bagi kalangan staf dan tenaga ahli di lingkungan MPR RI, baik melalui sistem daring maupun pembukaan kelas khusus di Jakarta.
“Ini bagus agar kajian dari K3 tidak hanya jadi menara gading,” paparnya, merujuk pada potensi kerja sama akademik dengan FISIP UB.
Ahmad Muzani juga menyatakan kesediaannya untuk hadir secara langsung di Universitas Brawijaya sebagai dosen tamu.
“Kebetulan ada beberapa agenda di sekitar Malang. Nanti bisa kita koordinasi lebih lanjut,” lanjutnya.
Audiensi ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan dan staf FISIP UB, di antaranya Plt. Wakil Dekan Bidang Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Dr. Muhammad Lukman Hakim, dosen Ilmu Komunikasi Syahirul Alim, S.Sos., M.Si., serta staf Humas FISIP UB, Muhammad Irfan Anshori, S.I.Kom.
Kolaborasi antara FISIP UB dan MPR RI diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas SDM kelembagaan dan mendorong lahirnya kebijakan yang berbasis kajian akademik. Kerja sama ini sekaligus menegaskan peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan negara melalui pendidikan.(Irf/Din)