Kanal24, Malang – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) resmi menggelar Pengabdian Masyarakat FKUB 2025 bertema “Datang Membawa Harapan, Pulang Membawa Perubahan” di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, pada Sabtu (26/07/2025). Acara yang diinisiasi oleh FKUB ini menjadi wadah pembelajaran lapangan bagi mahasiswa baru (Maba), sekaligus upaya nyata dalam mendukung peningkatan taraf kesehatan masyarakat desa.
Maba Latih Diri Berinteraksi dengan Masyarakat
Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S(K), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKUB, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberi manfaat kesehatan, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran praktis bagi mahasiswa baru.
Baca juga:
Disertasi FK UB Tawarkan Terobosan Terapi Intensif Pasien Sepsis

“Terima kasih kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada hari ini melaksanakan pengabdian masyarakat dari masa baru atau tahun pertama FKUB. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman kepada adik-adik Maba tentang berkomunikasi dengan masyarakat awam dan meningkatkan taraf kesejahteraan kesehatan di Desa Ngabab,” ungkap Shahdevi.
Ia menambahkan, pemilihan Desa Ngabab didasari pertimbangan akses yang mudah dijangkau, data kesehatan yang relevan, serta sambutan baik dari perangkat desa. Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah penanggulangan stunting yang masih menjadi masalah kesehatan nasional.
“Stunting adalah program nasional yang harus kita tanggulangi. FKUB berkepentingan membantu pemerintah mengurangi angka stunting di desa ini, khususnya di Kabupaten Malang,” jelasnya.
Rangkaian Kegiatan dan Keterlibatan Mahasiswa
Burhanudin Mustahfizur Rahman, mahasiswa kedokteran angkatan 2024 sekaligus Ketua Pelaksana Pengmas FKUB 2025, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian orientasi mahasiswa baru.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat FKUB 2025 dilaksanakan selama dua hari di Desa Ngabab. Dimulai dengan upacara pembukaan yang dihadiri Kepala Desa, pihak dekanat, perwakilan Puskesmas Pujon, serta tokoh masyarakat. Upacara ditandai simbolisasi pelepasan burung merpati,” terangnya.
Burhanudin menambahkan, terdapat empat program utama yang dijalankan relawan mahasiswa:
- Antasena, penyuluhan dokter kecil di tiga sekolah desa.
- Senopati, edukasi tanaman obat keluarga di Gedung Serbaguna.
- Amerta, penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil di Balai Desa.
- Naira, penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini di MTS Sunan Bonang.
“Tahun ini, total ada 510 mahasiswa dari tiga program studi, yaitu kedokteran, farmasi, dan kebidanan yang berkolaborasi. Harapannya, kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi warga sekaligus pengalaman berharga bagi peserta,” imbuh Burhanudin.
Antusiasme dan Harapan Warga Desa
Kepala Desa Ngabab, Amin Alfandi, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Menurutnya, kehadiran FKUB memberikan motivasi baru bagi warganya, terutama dalam mendorong minat generasi muda melanjutkan pendidikan tinggi.
“Terima kasih atas kepercayaan dari Fakultas Kedokteran UB yang telah mengadakan pengmas di desa kami. Kehadiran anak-anak FKUB ini memberi motivasi baru bagi warga, sehingga keinginan menyekolahkan anak di perguruan tinggi, apalagi di fakultas kedokteran, semakin tumbuh,” ujar Amin.
Ia juga menilai berbagai kegiatan, mulai dari pengobatan gratis, bazar sembako, hingga penyuluhan kesehatan, sangat membantu warga. “Semoga sesuai dengan jargonnya, datang membawa harapan, pulang membawa perubahan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” tambahnya.

Baca juga:
Riset FK UB Teliti Efek Kolkisin melalui Jalur Piroptosis
Refleksi: Sinergi Kampus dan Desa untuk Masa Depan Sehat
Pengabdian Masyarakat FKUB 2025 di Desa Ngabab tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga jembatan yang mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat. Para mahasiswa memperoleh pengalaman berharga, sementara warga desa mendapatkan manfaat nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi model kolaborasi berkelanjutan, di mana kampus hadir bukan sekadar sebagai menara gading, tetapi mitra sejati dalam membangun kesehatan masyarakat. (nid/yor)