Kanal24, Malang – Kesehatan mulut yang optimal memainkan peran penting bagi kualitas hidup, terutama bagi para lansia yang rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan mulut, seperti gigi berlubang, penyakit gusi, dan mulut kering. Gangguan-gangguan ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan sistemik, seperti meningkatkan risiko infeksi dan penyakit kronis.
Sayangnya, masih banyak lansia yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, baik karena keterbatasan akses maupun minimnya pengetahuan tentang perawatan yang tepat.
Untuk mendukung kesehatan mulut lansia di Kabupaten Malang, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) melalui Kompartemen Ilmu Penyakit Mulut menggelar program pemeriksaan dan edukasi kesehatan mulut bagi warga lanjut usia.
Program yang bertujuan mendeteksi dini masalah kesehatan mulut serta memberikan edukasi tentang perawatan gigi dan mulut ini telah dimulai sejak Oktober 2024 di dua lokasi, yakni di Gedong Posyandu Desa Kalisongo dan Balai RW 01 Desa Sumberejo.
Ketua pelaksana program, drg. Miftakhul Cahyati, SpPM., menyatakan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya kesehatan mulut dan mencegah masalah yang dapat mengganggu kesehatan fisik mereka secara keseluruhan. Dalam kegiatan tersebut tim FKG UB ini terdiri dari drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM, drg. Lukman Hakim,Sp.PM, drg Astika Swastirani, M.Si, drg Agustine Hanafi Putri, M.Biomed, drg, Abdur Razak, M.Biomed
“Kami masuk kesini memilih kelompok lansia terutama membangun kesadaran lansia,” kata Mifta.
Kegiatan pertama pada 17 Oktober 2024 diikuti oleh 49 lansia dari Desa Kalisongo, disusul pemeriksaan pada 19 Oktober di Desa Sumberejo dengan partisipasi 51 lansia. Program ini mencakup berbagai pemeriksaan medis, seperti pengukuran pH saliva, jumlah saliva, dan pemeriksaan rongga mulut, serta pengecekan tekanan darah dan gula darah.
Lansia menurut Mifta menjadi kelompok yang perlu mendapat perhatian dalam kesehatan mulut agar kualitas kehidupan mereka meningkat.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya lansia, mengenai pentingnya kesehatan mulut dan dampaknya terhadap kesehatan fisik secara keseluruhan. Edukasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencegah penyakit yang lebih serius serta meningkatkan kualitas hidup lansia dengan kesehatan mulut yang optimal,” ujar drg. Mifta.
Selain melibatkan tenaga medis, program ini juga didukung oleh partisipasi mahasiswa profesi dan sarjana FKG UB, yang berperan dalam penyuluhan dan membantu pemeriksaan. Keterlibatan mahasiswa ini diharapkan memberikan pengalaman praktik yang berharga sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya layanan kesehatan mulut bagi masyarakat.
Dengan langkah ini, Fakultas Kedokteran Gigi UB terus menunjukkan komitmen untuk berkontribusi dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya bagi lansia di wilayah Malang.(din)