Kanal 24, Malang — Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) menggelar acara tahunan bertaraf internasional bertajuk KRONOLOGI BSMD 2025 pada Sabtu, 30 Agustus 2025 di Ijen Suites, Malang. Kegiatan ini menjadi ruang temu bagi para akademisi, praktisi, serta mahasiswa untuk memperbarui pengetahuan seputar kedokteran gigi sekaligus mempererat jejaring profesional.
Acara ini dihadiri langsung oleh Dekan FKG UB, Dr. drg. Nur Permatasari, MS., serta Ketua Pelaksana, Dr. drg. Diah, Sp. Perio. Keduanya menegaskan bahwa seminar internasional ini tidak hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga momentum penting untuk memajukan kualitas kedokteran gigi di Indonesia, khususnya di Malang.
Baca juga:

Rangkaian Kegiatan
Ketua Pelaksana, Dr. drg. Diah, Sp. Perio menjelaskan bahwa KRONOLOGI BSMD 2025 disusun dengan konsep seminar internasional yang diperkaya berbagai kegiatan pendukung. “Intinya adalah seminar untuk dokter gigi maupun dokter gigi spesialis, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan hands on atau pelatihan keterampilan. Selain itu, ada juga lomba scientific competition bagi peserta dari dalam maupun luar negeri serta pameran alat kedokteran gigi,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan pameran alat kedokteran gigi menjadi bagian penting, mengingat teknologi terus berkembang dan dokter gigi perlu selalu memperbarui pengetahuan serta perangkat yang digunakan. “Kedokteran gigi erat sekali dengan teknologi, jadi kita harus selalu update pada alat-alat yang dipakai,” imbuhnya.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, sebagian besar dari Malang, namun juga ada yang datang dari luar pulau bahkan luar negeri. “Target utama memang dokter gigi di Malang, tetapi ada juga alumni UB dari luar daerah yang ikut serta, sekaligus bernostalgia dengan kampusnya,” tambah Dr. Diah.
Kehadiran Pembicara Internasional
Salah satu daya tarik utama KRONOLOGI BSMD 2025 adalah hadirnya pembicara dari lima negara, termasuk Indonesia, Singapura, Arab Saudi, Kamboja, dan Malaysia. Para pakar tersebut berbagi riset terbaru serta praktik terbaik yang dapat memperkaya wawasan peserta.
Tidak hanya pembicara, peserta yang datang pun mewakili sejumlah negara seperti Malaysia, Taiwan, Burundi, dan Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa acara yang digagas FKG UB telah mendapat perhatian luas, sekaligus memperkuat posisi UB dalam jaringan akademik internasional.
Tema dan Tujuan Seminar
Seminar kali ini mengangkat tema besar mengenai keterkaitan kesehatan rongga mulut dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tema ini dipilih karena semakin banyak penelitian yang membuktikan hubungan erat antara kondisi mulut dengan kesehatan sistemik.
“Tujuan seminar ini adalah agar dokter gigi dapat berpikir secara holistik, tidak hanya fokus pada rongga mulut saja. Karena faktanya, kesehatan mulut bisa memengaruhi kesehatan tubuh, begitu juga sebaliknya. Penyakit sistemik dalam tubuh dapat berpengaruh terhadap kondisi di rongga mulut,” jelas Dr. Diah.
Dengan pemahaman tersebut, diharapkan para dokter gigi mampu memberikan pelayanan yang lebih menyeluruh dan terintegrasi dengan aspek kesehatan lainnya.
Dukungan dan Harapan
Dekan FKG UB, Dr. drg. Nur Permatasari, MS., dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras panitia, dosen, serta mahasiswa yang turut berkontribusi besar dalam kesuksesan acara. Menurutnya, keberhasilan acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas unsur di FKG UB berjalan dengan baik.
“Kegiatan ini bisa terlaksana berkat dukungan penuh dari banyak pihak, mulai dari dekanat, dosen, panitia, hingga mahasiswa. Mahasiswa berperan besar dalam menyukseskan acara, dan ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka,” ungkapnya.
Lebih jauh, Dr. Nur Permatasari berharap KRONOLOGI BSMD dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. “Harapannya, kegiatan ini bisa berlanjut dengan dukungan semua pihak. Karena acara semacam ini sangat penting untuk memastikan dokter gigi Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan ilmu dan teknologi,” katanya.
Dampak bagi Dunia Kedokteran Gigi
KRONOLOGI BSMD 2025 bukan sekadar ajang seminar. Dengan adanya lomba ilmiah, pelatihan hands on, serta pameran teknologi, kegiatan ini menjadi sarana lengkap bagi peserta untuk mengasah kemampuan, memperluas jejaring, dan membuka peluang kolaborasi riset.
Lebih dari itu, acara ini juga menegaskan komitmen FKG UB dalam berperan aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui kehadiran para pakar lintas negara, peserta mendapatkan perspektif global yang penting untuk menjawab tantangan kedokteran gigi modern. Sementara dengan melibatkan mahasiswa, acara ini sekaligus menjadi investasi jangka panjang bagi lahirnya generasi baru dokter gigi yang kompeten dan siap bersaing di kancah internasional.

Baca juga:
Warga Desa Argosari Jabung Antusias Ikuti GEMAGI Mahasiswa FIKES dan FKG UB
Target dan Harapan
KRONOLOGI BSMD 2025 menjadi bukti nyata keseriusan FKG UB dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan praktik kedokteran gigi. Dengan mengusung semangat kolaborasi, pembaruan ilmu, dan inovasi teknologi, acara ini menghadirkan harapan baru bagi kemajuan kedokteran gigi Indonesia.
Sebagaimana ditegaskan oleh Dr. Diah, “Ilmu kedokteran gigi itu terus berkembang. Kita sebagai dokter gigi tidak boleh ketinggalan, dan seminar seperti ini menjadi salah satu cara agar kita selalu terbarui.” (han/tia)