Kanal24, Malang – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) menggelar Workshop Pemeriksaan, Penyembelihan, dan Hygiene Kurban pada Rabu (28/05/2025) sebagai bagian dari kegiatan rutin pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi upaya nyata FKH UB dalam memastikan penyelenggaraan ibadah kurban berjalan sesuai dengan prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal), serta bebas dari potensi penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Dalam sambutannya, Dekan FKH UB, drh. Dyah Ayu Oktavianie AP., M.Biotech., AP.Vet., menegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari tanggung jawab profesi dokter hewan terhadap masyarakat. “Kurban menjadi salah satu panggilan profesi kami. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mengamankan penyembelihan hewan, memastikan kesehatan hewan yang dikurbankan, serta menjamin keamanan daging yang akan dikonsumsi masyarakat,” ujar Dyah.
Baca juga:
Cegah PMK, FKH UB Salurkan 500 Dosis Vaksin untuk Peternak Sapi Malang Raya

Dyah menekankan pentingnya peran dokter hewan dalam memastikan bahwa hewan yang disembelih benar-benar sehat dan layak konsumsi. Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan seperti wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta potensi zoonosis lainnya. “Tanpa pemeriksaan yang cermat, hewan yang tampak sehat bisa jadi membawa penyakit. Oleh karena itu, keterlibatan dokter hewan dalam proses ini sangat penting,” imbuhnya.
Sebagai bentuk kontribusi langsung, FKH UB tahun ini menerjunkan sebanyak 916 mahasiswa yang akan berperan sebagai petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban. Mereka disebar ke berbagai wilayah di Malang Raya dan sekitarnya, termasuk Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, serta beberapa daerah di luar Jawa Timur seperti Kediri, Lamongan, dan Surabaya. Selain mahasiswa, sebanyak 65 dosen dan tenaga kependidikan FKH UB juga turut mendampingi dan membimbing di lapangan.
Kepala Unit Kemitraan Kelembagaan FKH UB, Dr. drh. Mira Fatmawati, M.Si., menjelaskan bahwa para mahasiswa dan dosen telah dibekali dengan pelatihan teknis serta pengetahuan tentang tata cara penyembelihan yang benar. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan teknis kepada para petugas di lapangan, tapi juga kepada mahasiswa agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Ini penting karena mereka akan langsung terjun membantu proses penyembelihan,” ujar Mira.
Materi pelatihan yang diberikan mencakup teknik pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah disembelih (ante mortem dan post mortem), manajemen pemotongan yang sesuai standar, serta pengelolaan daging agar tetap higienis dan tahan lama. Pelatihan ini juga membekali para peserta dengan pemahaman akan pentingnya pemisahan peran dalam proses penyembelihan—misalnya antara petugas yang menangani hewan dan petugas yang menangani bagian pemotongan.
Lebih jauh, Mira menjelaskan bahwa distribusi mahasiswa dilakukan secara merata. “Sebanyak 256 mahasiswa akan bertugas di Kota Batu, sekitar 600-an di Kota Malang, dan 130-an di Kabupaten Malang. Selain itu, ada mahasiswa PPDH (Program Profesi Dokter Hewan) dan alumni kami yang juga berpartisipasi di wilayah lain,” ungkapnya.

Baca juga:
FKH UB Gelar AJIVE 2025, Bahas Inovasi Kedokteran Hewan
FKH UB juga bekerja sama dengan berbagai Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), TNI, dan instansi terkait guna memperluas dampak kegiatan ini. Tak hanya membantu teknis pemotongan, para petugas dari FKH UB juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat dan panitia kurban di lapangan.
“Harapan kami, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya keterlibatan dokter hewan dalam proses kurban. Dengan demikian, daging kurban yang dibagikan benar-benar aman dan berkualitas,” tutup Dyah.
Dengan semangat pengabdian dan profesionalisme, FKH UB menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan ibadah kurban yang tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga menjamin aspek kesehatan dan keamanan pangan bagi masyarakat luas. (nid/din)