KANAL24, Malang – Satu lagi mahasiswi Brawijaya berhasil mengharumkan nama almamaternya. Cut Fitri Malinda, mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB berhasil mendapatkan sertifikat Divemaster dari PADI (Professional Association of Diving Instructors). Kepada kanal24, Cut menjelaskan perihal sertifikat yang baru diperolehnya itu.
“Saya daftar ini dari Blue Corner Dive, Bali. Namun sertifikasi dibuat oleh PADI (Professional Association of Diving Instructors). Sertifikasi ini merupakan sertifikat diving tingkat pertama untuk level PADI Professional Diver, yang mana nanti saya sudah bisa bekerja di industri penyelaman,” jelasnya melalui saluran telepon.
Cut yang saat ini masih berada di Bali menjelaskan untuk mendapatkan sertifikat Divemaster, tidak ada tahapan seleksi. Semua orang bisa menjadi divemaster asalkan sudah melewati level-level sertifikasi sebelumnya, dari Open Water Diver sampai Rescue Diver.
Namun, karena Cut mendaftar melalui beasiswa, jadi ada seleksi untuk bisa mengikuti program tersebut. Dari seleksi online dengan membuat video dan wawancara melalui telefon dengan Manager Blue Corner Dive. Kemudian, dari puluhan pendaftar, yang diterima hanya 3 orang penyelam perempuan lokal Indonesia, yakni Cut dan 2 mahasiswi lain dari UGM.
Program sertifikasi ini diselenggarakan di Nusa Penida, Bali dan selesai pada 25/10/2019 mendatang. Program ini dalam rangka perayaan PADI Womens Day. Mahasiswi Prodi Ilmu Kelautan itu mengungkapkan kegembiraannya karena untuk menjadi seorang Divemaster tidaklah murah. Tapi, karena ia mendapat beasiswa, ia bisa secara gratis mendapat semua coursenya, dan diving setiap hari bertemu hiu, mola-mola, Manta Rays, dll.
Untuk Divemaster di lingkungan UB, masih dimiliki oleh 2 orang dari fakultas biru laut tersebut, yakni Cut sendiri dan satu orang alumni.
“Benefit yang saya dapatkan adalah saya sudah bisa kerja di industri penyelaman. Jadi, bisa diving setiap hari dan dibayar untuk guiding. Kemudian skill menyelam dan identifikasi karang saya jadi jauh lebih meningkat, karena tiap diving selalu menyempatkan buat identifikasi karang secara langsung, saya jadi punya jejaring pertemanan yang lebih luas di dunia diving. Jadi, sudah punya rekomendasi dari teman-teman disini kalau mau kerja sebagai Divemaster,” jelas mahasiswi semester 7 itu.
Cut berharap, setelah lulus kuliah ingin lanjut PADI Instructor Development Course (IDC), yang mana dari situ gadis kelahiran Jakarta ini sudah bisa memiliki murid untuk melakukan sertifikasi diving dengannya. (meg)