Kanal24, Malang – Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan semangat dan strategi yang telah dirancang untuk menciptakan mahasiswa yang siap menjadi agen perubahan di masyarakat pada Sabtu, (17/08/2024). Dr. Noer Rahmi Ardiarini, S.P., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Pertanian UB, menjelaskan pentingnya mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga melalui pengembangan soft skill yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Dr. Noer Rahmi mengungkapkan bahwa pemilihan tanggal 17 dan 18 Agustus memiliki makna filosofis yang mendalam. Tanggal tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mahasiswa Fakultas Pertanian UB berasal dari seluruh penjuru Nusantara, sehingga mencerminkan keberagaman budaya dan adat istiadat yang melekat pada bangsa Indonesia. “Kita memakai baju adat dari seluruh Nusantara sebagai simbol keberagaman, dan kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memulai perjalanan mahasiswa baru dengan semangat kebangsaan yang tinggi,” ujar Dr. Noer Rahmi.
Lebih lanjut, Dr. Noer Rahmi menekankan pentingnya strategi kemahasiswaan yang diterapkan di Fakultas Pertanian UB. Mahasiswa baru diharapkan memulai perjalanan akademiknya dengan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. “Mahasiswa harus memasuki dunia kampus dengan ‘kosong’, seperti kanvas yang siap diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan baru. Kami, sebagai pendidik, bertanggung jawab untuk memberikan ‘make up’ kepada mereka, baik secara akademik maupun soft skill, agar ketika lulus, mereka siap diterima oleh dunia kerja,” jelasnya.
Strategi ini sejalan dengan visi dan misi Fakultas Pertanian UB untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kewirausahaan dan soft skill yang unggul. Hal ini sejalan dengan program unggulan kewirausahaan yang diusung oleh fakultas. “Kami berkomitmen untuk membranding mahasiswa dengan baik, termasuk memberikan pembekalan kewirausahaan yang akan melibatkan alumni dan mitra kerja. Nantinya, mahasiswa akan dibimbing untuk menjadi individu yang mandiri dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” tambah Dr. Noer Rahmi.
Selain itu, Fakultas Pertanian UB juga berupaya untuk memfasilitasi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu enam bulan setelah lulus, dengan memberikan fasilitas untuk memulai usaha mandiri. “Kami memberikan hibah kepada para lulusan agar mereka dapat mengembangkan kewirausahaan di bidang pertanian. Hal ini tidak hanya mendukung kemandirian mereka, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, rompi yang dikenakan oleh mahasiswa baru selama PKKMB memiliki simbolisme tersendiri. Rompi tersebut bukan sekadar seragam, tetapi merupakan simbol kesiapan mahasiswa untuk terjun ke lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. “Rompi ini adalah simbol bahwa mereka adalah mahasiswa yang siap bekerja keras dan berkontribusi secara nyata di lapangan,” tutur Dr. Noer Rahmi.
Kegiatan PKKMB Fakultas Pertanian UB tahun ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, tetapi juga menjadi platform untuk membentuk karakter dan kesiapan mereka menghadapi dunia kerja. Dr. Noer Rahmi mengungkapkan bahwa program-program strategis akan terus dikembangkan untuk mendukung pencapaian visi fakultas. “Kami akan terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam program-program kemahasiswaan, sehingga lulusan Fakultas Pertanian UB selalu menjadi agen perubahan yang siap diterima oleh masyarakat,” tutupnya.
Dengan semangat transformasi dan inovasi, Fakultas Pertanian UB berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki soft skill dan jiwa kewirausahaan yang kuat. Melalui PKKMB ini, mahasiswa baru diajak untuk mengawali perjalanan akademik mereka dengan penuh semangat dan kesiapan untuk menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi bangsa dan negara. (nid/yor)