Kanal24, Malang – Para mahasiswa baru Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) disuguhi rencana besar yang sedang disiapkan oleh fakultas untuk mendukung kualitas pendidikan dan penelitian di bidang pertanian pasa Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) FP UB.
Dr. Fahriyah, S.P., M.Si., Wakil Dekan II Bidang Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Fakultas Pertanian UB, memaparkan beberapa rencana pengembangan infrastruktur yang tengah dirancang oleh fakultas. “Untuk tahun ini, di Fakultas Pertanian sedang merancang bangunan yang lewat Sentral, dan mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa mulai mengoperasikan live Sentral tersebut. Selain itu, kami juga akan membangun green house dan laboratorium kultur jaringan yang akan dilengkapi dengan alat-alat yang lebih modern, mengingat banyak peralatan yang sudah harus diperbarui,” ungkapnya.
Dr. Fahriyah juga menyoroti perhatian fakultas terhadap kebutuhan praktikum mahasiswa, khususnya di bidang kehutanan. “Untuk teman-teman yang di kehutanan, yang sering masuk ke hutan untuk mendokumentasikan kondisi hutan, kami sudah menyediakan drone untuk membantu praktikum mereka, selain peralatan lainnya. Kami juga berusaha agar auditorium lantai 6 yang kemarin masih bermasalah bisa digunakan akhir tahun ini. Auditorium ini nantinya mampu menampung hingga 400 orang, sehingga tidak perlu lagi mencari tempat lain untuk acara besar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Fahriyah menjelaskan bahwa tahun depan Fakultas Pertanian UB akan fokus pada pembangunan laboratorium pendidikan terpadu serta ruang terbuka yang akan menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk belajar dan berkumpul. “Pak Dekan menyampaikan bahwa mahasiswa sekarang sering memilih tempat belajar yang cozy dan instagramable. Oleh karena itu, kami akan menyiapkan suasana yang kekinian agar Fakultas Pertanian menjadi adem tetapi juga modern, bukan hanya sekadar ruang yang kaku,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Afifuddin Latif Adiredjo, S.P., M.Sc., Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB, menekankan pentingnya integrasi kurikulum dengan perkembangan teknologi. “Di kurikulum kita, sudah ada integrasi dengan beberapa mata kuliah yang berfokus pada teknologi terbaru. Kami juga sedang membangun infrastruktur yang mendukung laboratorium, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara aplikasi, seperti penggunaan Internet of Things (IoT) dan genomik yang terintegrasi,” terangnya.
Dr. Afifuddin menambahkan bahwa integrasi ini juga mencakup pengembangan smart farming yang akan menggabungkan berbagai elemen teknologi pertanian modern. “Kami sedang menata kurikulum dan membangun laboratorium yang sesuai, sehingga apa yang saat ini menjadi topik hangat seperti IoT dan AI dapat diterapkan secara bersama-sama oleh dosen dan mahasiswa dalam laporan dan penelitian mereka,” katanya.
Dengan berbagai rencana pengembangan infrastruktur dan inovasi teknologi tersebut, Fakultas Pertanian UB berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan modern bagi para mahasiswa. PKKMB tahun ini menjadi momentum penting untuk menyampaikan visi tersebut kepada para mahasiswa baru, sebagai bagian dari upaya fakultas untuk mempersiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan di bidang pertanian yang semakin kompleks dan dinamis. (nid/yor)