Kanal24, Malang – Peningkatan produktivitas lahan menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi sumber daya yang terbatas. Dengan pendekatan teknologi budidaya yang terintegrasi, tidak hanya hasil panen yang meningkat, tetapi juga pendapatan dari aktivitas budidaya dapat digenjot. Hal ini sekaligus menjadi upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat, khususnya di Kota Malang.
Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, Tim Dosen Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) mengadakan kegiatan pemberdayaan pengelola Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Malang.
“Kami ingin memberikan solusi melalui budidaya lele bioflok yang ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang pendapatan tambahan bagi pengelola YPAC,” ujar Ketua Tim Pengabdian, I Made Dedi Mahariawan, saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Berlokasi di Kecamatan Blimbing, YPAC adalah organisasi sosial yang menyediakan berbagai layanan rehabilitasi dan pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas. Program pengabdian yang berlangsung dari September hingga November 2024 ini mencakup pelatihan, pendampingan, serta penguatan kompetensi pengelola yayasan dan siswa sekolah luar biasa (SLB) berasrama.
Komponen kegiatan meliputi penyediaan kolam lele, pelatihan budidaya berbasis prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), hingga teknologi pemanenan dan pengemasan. Dengan sistem bioflok, budidaya ini tidak hanya hemat lahan tetapi juga ramah lingkungan, sehingga cocok diterapkan di lingkungan YPAC.
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan keterampilan pengelola yayasan sekaligus menciptakan peluang income generating. Dengan teknologi bioflok, ditargetkan produksi ikan lele memiliki tingkat pertumbuhan cepat dan kelangsungan hidup tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pendidikan praktis bagi siswa YPAC, memperkuat keterampilan vokasional yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
“Kami berharap ke depannya pengelola yayasan dapat mengelola budidaya ini secara mandiri, sehingga hasilnya dapat mendukung operasional yayasan dan meningkatkan kualitas layanan kepada penyandang disabilitas,” tambah Dedi.
Dengan pendekatan integratif ini, program pengabdian FPIK UB diharapkan mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjadi model pengembangan produktivitas lahan di lingkungan urban. (din)