Kanal24 – Pernahkah anda memikirkan gaya hidup apa yang cocok diadaptasi untuk kehidupan sehari-hari? Semakin dewasa, menentukan gaya hidup ternyata sangat penting lho, soalnya ini bisa jadi sebuah ‘rem’ di kala tertentu.
Tentunya, begitu banyak gaya hidup yang bisa diadaptasi, termasuk gaya hidup sederhana dan hemat. Kata hemat sering disalahartikan menjadi negatif. Bagi banyak orang, gaya hidup hemat tampak seperti pengorbanan dalam kualitas, tetapi dalam kenyataannya tidak. Misalnya berburu diskon, kalian tetap mendapatkan barang yang diinginkan tanpa mengurangi kualitas tersebut.
Gaya hidup ini dinamakan sebagai frugal living.Mendengar kata frugal living, sepintas kata ini seperti salah satu kosakata ibukota, Jaksel. Jauh dari gaya-gayaan, konsep frugal living patut kalian ketahui lebih dalam, karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan sehari-hari.
Apa yang dimaksud dengan frugal living?
Frugal Living (Dok. Akbar/Kanal24)
Mengutip laman Wealth Simple, advisor dari Forbes, Zina Kumok mengatakan bahwa frugal living adalah tindakan secara sadar akan pengeluaran dan berfokus pada prioritas yang ada. Konsep ini menekankan efisiensi dan penghematan yang mengacu pada pendekatan ekonomis untuk konsumsi sumberdaya, terutama penggunaan biaya.
Seseorang yang menjalani hidup frugal living umumnya amat memperhatikan manfaat barang atau jasa yang diperoleh atas biaya yang telah dikeluarkan, sehingga barang yang sudah tidak berguna biasanya dijual atau diberikan pada orang lain.
Gaya hidup frugal living juga amat memperhatikan sebuah harga barang. Mereka dapat dengan teliti mencari barang dengan kualitas sama dengan harga paling murah. Umumnya mereka menolak membeli barang dengan harga normal dan mencoba mencari toko lain terlebih dahulu sampai benar-benar mendapatkan harga yang cocok menurutnya.
Frugal living menemukan cara untuk peka terhadap hal yang meringankan pengeluaran, – voucher diskon, barang gratis, DIY. sehingga dapat memfokuskan pengeluaran terhadap hal yang lebih prioritas di area lain, baik itu menabung masa pensiun, investasi, dan lainnya. Intinya, terus berhemat tetapi tetap mendapatkan barang yang diinginkan.
Apakah frugal living berarti pelit?
Frugal Living = Pelit? (Dok. Unsplash)
Sama sekali tidak! Menjalani gaya hidup ini justru cerdas dalam mengatur keuangan. Kalian dapat menilai keinginan dan memilih untuk menghabiskan sedikit uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Seorang yang menggunakan gaya hidup ini akan penuh pertimbangan dan perfeksionis dalam memutuskan keuntungan yang akan diperoleh pada setiap biaya yang dikeluarkan. Bisa jadi, mereka akan lebih memilih barang dengan harga termurah namun memberikan keuntungan terbesar.
Frugal living juga memberikan manfaat bagi seseorang termasuk:
- Lebih banyak uang untuk ditabung dan diinvestasikan,
- Meraih kemandirian finansial, dan
- Lebih sedikit mendapat financial insecurity.
Apakah gaya hidup frugal living sama dengan gaya hidup minimalist?
Meski terdengar sama, keduanya memandang barang dan uang dalam lingkup yang berbeda. Gaya hidup frugal mengutamakan kehematan, dimana mereka akan lebih memilih barang se-big deal mungkin dengan pertimbangan harga dan kebutuhan. Berbeda dengan orang yang memiliki prinsip minimalist tidak mementingkan harga suatu barang. Seseorang yang menggunakan prinsip minimalis lebih mementingkan kualitas barang dengan masa pakai yang lebih lama meskipun harus mengeluarkan biaya yang besar. Jadi, keduanya memang memiliki tujuan yang sama yaitu menghemat, tetapi dengan cara yang berbeda.
Itulah hal yang perlu diketahui terkait gaya hidup frugal living. Selama ini, kita yang menunggu tanggal kembar di e-commerce, menggunakan voucher di aplikasi untuk memesan makanan, secara tidak langsung sudah termasuk ke dalam frugal living. Apakah kalian menggunakan gaya hidup ini? (rbs)