Kanal24, Malang – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat fakultas pada Kamis (14/8/2025) di Gor Pertamina UB. Tahun ini, FTP UB menghadirkan terobosan besar dengan memberikan sertifikasi kompetensi Artificial Intelligence (AI) internasional kepada ribuan mahasiswa dan dosen.
Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D., mengungkapkan bahwa sertifikasi ini menjadi bagian dari target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diberikan Kementerian Pendidikan. “Tahun ini kita memberikan sertifikasi kompetensi AI kepada 1.117 mahasiswa baru, ditambah 600 mahasiswa lama yang menjadi panitia PKKMB, sehingga total 1.700 mahasiswa tersertifikasi,” jelasnya.
Baca juga:
Sudaryono Ajak Mahasiswa UB Bangkit dari Keterbatasan

Kerja Sama Internasional dengan Lembaga AI Australia
Program sertifikasi AI ini terlaksana berkat kolaborasi FTP UB dengan IDEA, lembaga pendidikan dan sertifikasi AI ternama di Greenwich, Victoria, Australia. Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa dan dosen memperoleh sertifikat internasional secara gratis, meski biaya normalnya dapat mencapai 600 dolar Australia per orang.
Prof. Yusuf menambahkan, selain mahasiswa, sebanyak 93 dosen aktif juga telah mengikuti sertifikasi AI. “Kuota yang kami dapatkan adalah 2.000 mahasiswa dan 100 dosen. Ini kesempatan langka, apalagi sertifikasi ini diakui internasional dan memiliki barcode, ID, serta masa berlaku resmi,” ujarnya.
Materi Lengkap, dari Teknis hingga Etika AI
Sertifikasi AI ini mencakup modul pembelajaran selama lima jam yang dapat diselesaikan secara fleksibel dalam waktu satu minggu. Materi meliputi pengenalan fitur AI, pembuatan presentasi, pengolahan audio-video, penulisan teks, hingga penerapan AI dalam riset.
Yang menjadi pembeda, FTP UB turut memasukkan pembelajaran etika penggunaan AI. “Kami ingin mahasiswa paham kapan AI boleh digunakan, bagaimana mengembangkannya, dan batasannya. Etika ini penting supaya mereka tidak mengandalkan AI secara berlebihan,” tegas Prof. Yusuf.
Peserta yang belum lulus diberi kesempatan mengulang hingga tiga kali, memastikan setiap mahasiswa benar-benar memahami materi.

Bekal Soft Skill untuk Bersaing Global
Wakil Dekan III FTP UB, Dr. Ir. Mochamad Bagus Hermanto, S.TP., M.Sc., menuturkan bahwa sertifikasi AI ini merupakan bekal strategis bagi mahasiswa baru untuk menghadapi tantangan dunia kerja. “AI kini menjadi bagian dari berbagai bidang, termasuk bioteknologi, teknologi pangan, dan teknik pertanian. Mahasiswa yang menguasai AI akan lebih kompetitif, baik di dunia kerja maupun dalam kompetisi akademik,” jelasnya.
Selain sertifikasi AI, PKKMB FTP UB juga memberikan pembekalan wawasan kebangsaan, tips akademik, informasi beasiswa, hingga sosialisasi layanan pencegahan kekerasan seksual dan perundungan. Mahasiswa baru juga diperkenalkan pada 15 Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) untuk mengembangkan minat dan bakat.
Baca juga:
Janeeta Creation: Batik Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa FTP UB
Mencetak Lulusan Kompetitif di Era Teknologi
Prof. Yusuf menegaskan, tujuan utama program ini adalah memastikan lulusan FTP UB tidak hanya menguasai ilmu di bidangnya, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi AI secara efektif. “Kami tidak ingin alumni menjadi pengangguran baru. Dengan kompetensi AI, mereka akan mampu beradaptasi dan bersaing di level global,” pungkasnya.
Dengan capaian 1.700 mahasiswa tersertifikasi AI dan kuota tambahan 300 peserta, FTP UB mencatat sejarah sebagai fakultas pertama di Indonesia yang mengimplementasikan sertifikasi AI internasional secara masif bagi mahasiswa baru dan dosen. (nid/tia)