Kanal24, Malang – Upaya membangun tata kelola birokrasi yang bersih, transparan, dan melayani terus digencarkan di lingkungan perguruan tinggi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menjadi salah satu fakultas yang berkomitmen kuat dalam mewujudkan Zona Integritas, sebagai tindak lanjut dari predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang berhasil diraih pada tahun 2021. Langkah ini diperkuat dengan pelaksanaan verifikasi lapang sebagai bagian dari penilaian menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Acara Verifikasi Lapang Pembangunan Zona Integritas Menuju WBBM oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) ini diselenggarakan pada Kamis (18/09/2025) di Gedung A lantai 7 Fakultas Teknologi Pertanian UB, dengan penyelenggara Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Baca juga:
Mahasiswa UB Bicara HAM di Forum ASEAN, Wakili Indonesia di Kamboja

Verifikasi Dokumen dan Implementasi di Lapangan
Tim KemenPANRB yang diwakili oleh Nabila Haedara, S.E. dan Alifta Rahma Nirmala, S.Ak. menekankan bahwa tujuan verifikasi lapang bukan hanya menilai dokumen, tetapi juga memastikan implementasi nyata.
“Justru dengan kehadiran kami di sini, kami ingin melihat apakah yang tertulis di dokumen sudah selaras dengan apa yang benar-benar dilakukan. Kami ingin mendalami sejauh mana dampak inovasi FTP sampai ke masyarakat,” ujar Nabila.
Alifta menambahkan, tiga aspek utama yang menjadi fokus penilaian adalah kinerja, pelayanan, dan pengawasan. Menurutnya, FTP UB sudah menunjukkan keterbukaan yang baik, baik dalam pelayanan internal maupun eksternal, khususnya kepada mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama.
Dampak Nyata ke Masyarakat
Dalam sesi diskusi, tim KemenPANRB mengapresiasi penjelasan pihak fakultas mengenai inovasi yang telah diimplementasikan. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah keberhasilan FTP mendorong penerapan teknologi hingga bisa meningkatkan produktivitas masyarakat, misalnya dalam pengolahan produk pangan lokal.
“Kami melihat FTP sudah berusaha maksimal, bahkan peluang untuk replikasi ke fakultas lain atau universitas lain sangat besar. Namun, hasil akhir tetap akan melalui penilaian lebih lanjut di tingkat nasional,” tambah Nabila.

Integritas sebagai Budaya Sehari-hari
Sementara itu, Dr. Dodyk Pranowo, STP., M.Si., Ketua Tim Zona Integritas UB sekaligus Ketua Tim Zona Integritas FTP UB, menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Zona Integritas tidak lepas dari budaya integritas yang telah lama dijalankan civitas akademika FTP.
“Alhamdulillah FTP diisi oleh banyak orang baik, sehingga internalisasi ZI tidak menemui kesulitan berarti. Kami selalu menekankan bahwa ZI bukan hanya formalitas, melainkan bagian dari keseharian: menjaga kejujuran, menolak gratifikasi, menjunjung tinggi integritas, dan memberi manfaat bagi fakultas maupun universitas,” tegasnya.
Baca juga:
FTP UB Beri Sertifikasi AI pada Mahasiswa Baru di PKKMB 2025
Harapan untuk Capaian WBBM
Dengan capaian WBK sebelumnya, FTP UB kini berupaya menguatkan langkah menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Keikutsertaan FTP diharapkan bisa menularkan semangat Zona Integritas ke fakultas lain bahkan ke universitas lain di Indonesia.
“Semua proses ini adalah tanggung jawab bersama. Harapannya, apa yang sudah berjalan baik di FTP bisa menjadi teladan bagi lembaga pendidikan lain dalam membangun budaya antikorupsi dan pelayanan publik yang berkualitas,” tutup Dr. Dodyk. (nid/dht)