Kanal24, Malang – Dalam rangka mempersiapkan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) digelar kegiatan monitoring dan assessment FTP UB pada Selasa (20/2/2024).
Wakil Dekan II FTPUB, Dr. Dodyk Pranowo mengungkapkan bahwa terdapat beberapa proses yang harus dilalui FTPUB untuk mendapatkan predikat WBBM.
“Tahap pertama adalah assessment di universitas. Kemudian, ada penilaian oleh Tim Penilai Satuan Kerja (TPSK) yang dinilai oleh Dikti. Setelah itu, penilaian oleh Tim Penilai Internal (TPI) yang terdiri dari teman-teman dari Irjen Kemendikbud. Tahap terakhir adalah penilaian nasional oleh TPN (Tim Penilai Nasional) di bawah KemenPAN-RB. Saat ini, tahapan yang sedang berlangsung adalah persiapan fakultas oleh Dirjen DIKTI untuk penilaian oleh tim penilai internal.” terangnya pada Kanal24, Selasa (20/2/2024).
Selain itu, Dodyk mengungkapkan bahwa FTPUB terus menyiapkan inovasi-inovasi lanjutkan guna mendukung tercapainya WBBM di lingkungan FTPUB.
“Inovasi-inovasi yang telah disebutkan termasuk Central of Excellence, Hibah Reset Mahasiswa, dan Corporate Laboratory yang dibangun pada 2023. Saat ini, persiapan dilakukan untuk mengajukan inovasi tersebut pada 2024. Nanti yang 2024 itu nanti kita akan siapkan lagi, inovasi lagi.
Karena di dalam pembangunan zona integritas, setiap tahun harus ada inovasi yang berbeda,” jelasnya.
Ketua Zona Integritas FTP UB menjelaskan bahwa saat ini FTP UB telah mengantongi 56 poin sehingga ia berharap target 60 poin akan segera terkejar.
“Tersisa empat poin yang harus dikerjakan agar siap dinilai oleh Irjen. Kompetisi ini selektif dan hanya fakultas yang siap dan komitmen yang akan dinilai. Jika dinilai tinggi oleh Irjen, akan diusulkan ke TPN. Dari sana, akan diputuskan apakah layak mendapatkan predikat WBBM atau tidak. Sudah 3 tahun kita mempersiapkan ini, mudah-mudahan tahun ini kita yang diusulkan ke TPN dapat mendapatkan predikat tadi itu.” terangnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Dekan FTPUB, Prof. Yusuf Hendrawan mengungkapkan, pada waktu lalu bahwa hanya terdapat lima Fakultas di Indonesia yang mencapai predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) termasuk FTP UB yang masuk pertamakali. Sehingga ia juga berharap salah satunya yang mampu mencapai predikat WBBM pertamakali adalah FTP UB.
“Sekarang itu di Indonesia masih ada 5 yang mencapai WBK. Nah, kita ingin yang pertama kali, mencapai WBBM FTP UB. Nah, jadi kita melakukan usaha-usaha perbaikan-perbaikan, baik di internal fakultas, perbaikan fasilitas, perbaikan yang terpenting adalah kita harus punya inovasi yang baru. Nah, memikirkan untuk inovasi-inovasi baru itu, kita kembangkan, tujuannya untuk satu, kita mencapai WBBM, gitu.” tuturnya.
Prof. Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses FTP UB memenuhi indikator-indikator untuk mencapai WBBM.
“Ada beberapa capaian capaian yang harus kita lengkapi, termasuk juga kita memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru kami, yang khususnya nanti untuk melayani, karena birokrasi bersih melayani, maka kita melayani mitra kita. Mitra utama kita adalah mahasiswa, kemudian ada industri, UMKM, kemudian juga ada dosen.
Ia menambahkan bahwa predikat WBK telah memberikan manfaat besar bagi FTP UB, seperti rasio gurus besar yang mencapai 20%, hasil dari program tersebut. Kerja dengan integritas dan profesionalitas telah sangat membantu institusi. Program-program seperti WBK, WBBM, dan ZI telah mempercepat kemajuan institusi. Sasaran selanjutnya adalah internasionalisasi, dengan harapan WBBM dapat membantu institusi diakui secara global. (din/skn)