KANAL24, Malang – Masih dalam rangkaian Dies Natalies FIB UB ke 10, hari ini (25/10/2019) digelar Workshop Membatik Furoshiki di FIB UB. Kegiatan ini merupkan penggabungan seni batik Indonesia dan budaya memberi kado Jepang. Penggabungan budaya ini menghasilkan furoshiki bernuansa batik.
Ketua Pelaksana, Rifa Sahir mengungkapkan kegiatan ini adalah kolaborasi antara Dharma Wanita Universitas Brawijaya dan FIB UB dalam rangka melestarikan kebudayaan batik di Indonesia dan juga membuktikan bahwa 2 kebudayaan yang berbeda yakni batik dan furoshiki bisa menjadi satu, menghasilkan karya yang bagus.
“Bertepatan dengan Dies Natalies ini, kita bergabung ikut memeriahkan dan untuk menyalurkan ide membatik yang cocok dengan kegiatan ini,” ungkapnya.
Kain yang digunakan adalah kain prisma yang mudah untuk dibatik, kemudian motif batik yang digunakan adalah batik kreasi seperti bunga-bungaan, dsb.
Rifa mengatakan bahwa peserta pada workshop yang baru pertama kali digelar ini melebihi target. Awalnya, panitia hanya mentargetkan sebanyak 100 peserta saja, akan tetapi jumlah pendaftar terus bertambah sehingga panitia sepakat untuk menambah jumlah peserta menjadi 125 orang.
Peserta yang mengikuti workshop ini merupakan ibu-ibu dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Batu, Malang Raya.
Agus siswanto, Kepala Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang turut mengantar ibu-ibu PKK di desanya untuk mengikuti workshop ini menjelaskan bahwa partisipasi dari Desa Larangan ini untuk menambah pengalaman dalam membatik yang dikombinasikan dengan kebudayaan furoshiki.
“Ibu-ibu PKK yang hadir ada 5 orang yang merupakan pentolan Desa Larangan. Kita disana punya batik khas yaitu batik tulis sansifera, udang dan ikan bandeng. Nanti setelah kegiatan ini, akan di kolaborasikan dengan furoshiki menjadi produk inovasi baru dari Desa kami,” papar Agus.
Alumni UB itu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UB dan FIB UB atas diberinya kesempatan untuk berpartisipasi pada workshop ini.
“Kegiatan ini sangat berguna bagi ibu-ibu PKK yang ada di Desa Larangan unutk meningkatkan inovasi di bidang batik,” tutupnya.
Pada Workshop Membatik Furoshiki ini, peserta akan diberi penjelasan tentang teknik membatik oleh Fatmawati, M. Sn, dosen Prodi Seni Rupa Murni dan untuk peragaan atau demo cara membungkus makan siang atau hadiah ala Jepang (Furoshiki) akan dijelaskan Ogawa Yuki Sensei, dosen Prodi Sastra Jepang FIB UB. (meg)