KANAL24, Malang – Gagasan UB membentuk Kampung Lingkar Kampus beberapa waktu lalu terus mendapat sambutan. Hari ini (26/12/2019), UB menerima kunjungan dari Desa Mojowarno Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Sebanyak 30 orang dari desa tersebut hadir untuk berbagi ide dan gagasan terkait dengan akan dibentuknya desa itu menjadi kampung kelor.
Moderator diskusi, Dr. Rosihan Asmara, SE., MP kepada kanal24.co.id mengatakan perwakilan dari Universitas Brawijaya sendiri yang memberikan materi adalah Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FTP Dr. Dodyk Pranowo, S.T.P., M.Si. Kemudian Wakil Dirut BUA, Tri Wahyu Nugroho, SP., M.Si dan Penggagas Jaringan Kampung Nusantara (JKN) Redy Eko Prasetyo.
“Pemateri-pemateri tersebut mewakili beberapa disiplin ilmu. Pak Dodyk tadi menjelaskan tentang teknologi pasca panen, bagaimana mengolah kelor secara layak serta bagaimana pengembangannya. Kalau Pak Tri menjelaskan bagaimana memfasilitasi warga untuk pengembangan kelembagaan. Sedangkan Pak Redy menerangkan tentang rekayasa sosialnya,” ungkap Rosihan.
Lanjutnya setelah pertemuan pertama hari ini, pada bulan mendatang rencananya akan dilakukan kunjungan ke desa tersebut. Program ini nantinya akan diintegrasikan dengan program pengabdian dari kampus. Selain kunjungan, langkah awal untuk mewujudkan program kampung kelor ini adalah dengan melakukan penguatan komunitas.
“Tahap awal komunitasnya dikuatkan dulu, baru setelah komunitasnya kuat kita akan menyusun master plan,” imbuhnya.
Tanaman kelor dipilih karena tanaman ini bisa tumbuh dimana saja terutama lahan kering dan Desa Mojowarno dinilai cocok untuk dilakukan budidaya tanaman tersebut. Sebelumnya, warga setempat sudah menanam tanaman tersebut, tetapi hanya dilakukan di pekarangan rumah. Kedepan dengan dimulainya pembibitan, rencananya akan dilakukan budidaya tanaman kelor dengan memanfaatkan lahan desa yang sudah tidak digunakan disamping tetap memanfaatkan pekarangan rumah warga.
“Harapannya melalui program kampung kelor ini, Desa Mojowarno dapat bergerak bersinergi secara produktif dengan Universitas Brawijaya,” pungkas dosen agribisnis tersebut. (meg)