KANAL24, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemeperin) kerja sama dengan perusahaan Jepang untuk mengembangkan produk bubur kertas dan pulp dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit ( TKKS ). Kerjasama ini dilakukan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas ( BBPK ) Kemenperin bersama konsorsium PIC Co., Ltd dan Taizen Co., Ltd, yang bergerak di bidang manufaktur serta penjualan mesin industi pulp dan kertas.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Industri ( BPPI ) Kemenperin, Restu Yuni Widayati di Jakarta, Senin (10/2/2020), berharap dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan industri pulp dan kertas dapat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan kertas jenis old corrugated cardboard (OCC).
“Langkah sinergi ini dilakukan melalui program Japan International Cooperation Agency ( JICA ). Secara mekanis, teknologi yang digunakan dari Taizen Co., Ltd, di mana limbah TKKS tersebut bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk industri kertas dan karton,” kata Restu.
Restu menerangkan, tim PIC dan Taizen telah mendatangkan teknologi Taizen dari Jepang ke Indonesia untuk dioperasikan di lingkungan BBPK Bandung. Diharapkan, penggunaan teknologi ini dapat turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah lingkungan di Indonesia, terutama bagi industri kelapa sawit serta industri pulp dan kertas.
Selama ini, industri pulp dan kertas berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2019, industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman menyumbang 3,95 persem terhadap industri pengolahan nonmigas dengan pertumbuhan sebesar 8,14 persen. Bahkan, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia ( APKI ) menilai permintaan domestik maupun global masih terus meningkat hingga 2 persen.
Guna memasok permintaan tersebut sekaligus mensubstitusi bahan baku impor, Restu menyatakan, bahan baku alternatif yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan adalah TKKS . Apalagi, Indonesia memiliki keunggulan terhadap produksi kelapa sawit.
“Kebutuhan kertas saat ini didominasi untuk packaging (kertas kemas). Salah satunya diserap oleh industri kertas kemas, yakni berupa kertas medium dan liner untuk memproduksi kotak karton kemasan,” paparnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, sepanjang tahun 2019, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia diperkirakan sekitar 14,68 juta hektar, dengan jumlah produksi mencapai 51,8 juta ton per tahun atau terbesar di dunia.
Setiap satuan berat tandan buah segar (TBS) sawit, diproyeksi bisa menghasilkan 21-23 persen TKKS . Selama ini, TKKS tersebut lebih banyak digunakan untuk pupuk kebun atau bahan bakar industri CPO. Diperkirakan, dengan kondisi saat ini, kebun kelapa sawit dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kertas karton (medium linear) mencapai 45 juta ton.(sdk)